Senin, 08 September 2014

Pemahaman Laporan Keuangan

PEMAHAMAN LAPORAN KEUANGAN
NITA LILY MARDIYANSAH
130411604493

Tn. A ingin membuka Toko, dalam membuka toko Tn A membutuhkan beberapa aset dan modal seperti berikut: 

NERACA
AWAL
Toko Tn. A
Aktiva
Pasiva
      Kas   
Hutang
      Piutang dagang
Hutang Lancar
      Persediaan Barang Dagang
Hutang Jangka Panjang
     
      Total Aktiva Lancar
Total Hutang
     
      Tanah
Modal Sendiri
      Bangunan
      Etalase
      Mobil
      Total Aktiva Tetap
                 Total Aktiva
Total Pasiva


AKTIVA
Manajemen Keuangan mengeluarkan kebijakan        
Berupa INVESTASI. Kebijakan dibagi menjadi 3:  
1.      Allocation of function                                   
2.      Piutang aktif
3.      Modal aktif = operasi + pendapataan + Value
PASSIVA
Hasil kebijakan dalam pendanaan  antara lain:          
1.      Obtained of function,
2.      Modal pasif
3.      Pembelanjaan pasif
·      Secara teknik ekonomi Modal Sendiri > Hutang
·      Aktiva tetap dan persediaan diusahakan dicukupi dengan modal sendiri. Aktiva tetap juga diperlukan oleh perusahaan untuk jangka panjang.
Agar perusahaan lebih aman dan rugi harus memenuhi 3 aspek yaitu:
1.      Liquiditas
Liquiditas adalah menjamin keadaan perusahaan agar tetap liquid. Maksudnya adalah melihat kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang.
Liquiditas dapat dihitung dengan rasio
Current ratio = (Aktiva lancar / hutang lancar) x 100%

Current ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya, baik kewajiban jangka panjang maupun kewajiban jangka pendek.
Contoh penerapan rumus (soal berdasarkan neraca di atas)
CR= AL/HL x 100%
     = 225.000 / 20.000 x 100%
     = 1125 % x 100 = 11.25
Ini berarti bahwa setiap Rp 1 hutang lancar, dijamin oleh Rp 11.25 aktiva lancar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan termasuk mampu untuk memenuhi kewajibannya.
Normalnya CR=200%, perbandingannya 1 : 2 untuk perbandingan hutang lancar dengan aktiva lancar.
Melihat hasil di atas (1 : 11.25) berarti perusahaan termasuk dalam katagori overliquid. Perusahaan dikatakan overliquid apabila perusahaan memiliki aktiva lancar dalam jumlah besar dan tak mampu mengefisiensikan kekayaannya dan memiliki CR > 200%.
Bila perusahaan overliquid yang dapat dilakukan oleh manajer keuangan yaitu:
a.    Mengurangi hutang jangka pendek dan mengalihkannya dengan menambah hutang lancar.
b.    Mengurangi aktiva lancar dengan menambah aktiva tetap
c.    Merubah kebijakan current ratio menjadi 300%
Jadi dapat disimpulkan bahwa banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencapai target yang telah ditentukan, dengan cara menambah atau mengurangi pos-pos aktiva lancar maupun hutang lancar.                                          

2.    Solvabilitas
Solvabilitas merupakan ukuran untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jika perusahaan di dibubarkan.
Solvabilitas = (Total aktiva /Total hutang) x100%



Contoh (berdasarkan neraca di atas)
Solvabilitas = Total aktiva / Total hutang x 100%
                   = 525.000 / 75.000 x 100%
                    = 700%
Absolut yaitu kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban saat diliquidasi. Setelah diketahui hasil solvabilitas 700% maka absolutnya 525.000.000 : 75.000.000 = 7 : 1
Yang bermakna bahwa setiap Rp 1 hutang dijamin oleh Rp 7 aktiva.
Excess value = Total aktiva – Total passiva
Contoh (berdasarkan neraca di atas)
Excess value = total aktiva – total passiva
                         = 525.000 – 75.000
                         = 450.000
Hasil dari nilai sisa dikatakan sebagai nilai minimal yang dimiliki perusahaan. Bila perusahaan ingin meningkatkan nilai sisa maka perlu menambah modal sendiri untuk membayar hutang atau menambah aktiva.

3.    Rentabilitas
Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan mengefisiensikan aset keuangan perusahaan.
Untuk mengukur rentabilitas dibutuhkan laporan keuangan berupa laporan laba-rugi.

Laporan laba rugi
Penjualan
HPP
Laba kotor
Beban-beban
EBIT
Bunga
EBT
Pajak 10%
EAT
 1.200.000
  (800.000)
    400.000
  (100.000)
    300.000
      (5.500)
     294.500
     (29.450)
    265.050

Pengukuran rentabilitas dapat dilakukan dengan dua cara:
a.    Rentabilitas ekonomi (RE)
RE = (EBIT / TOTAL AKTIVA) x 100%
RE = 300.000 / 525.000 X 100%
      =  57%
Ini berarti bahwa perusahaan memperoleh keuntungan 57%
b.    Rentabilitas usaha (RU)
RU = (EAT / MODAL SENDIRI) x 100%
RU = 265.000 / 450.000 X 100%
      =  58,9 %
Bagaimana cara perusahaan untuk memperoleh rentabilitas?
a.    Profit margin
Profit margin dipengaruhi oleh EBIT dan penjualan. Untuk menghitung profit margin maka digunakan persamaan
Profit margin = (EBIT / penjualan) x 100%
Profit margin = 300.000 / 1.200.000
Turn over = (penjualan / total asset operasi) x 100%
x 100%
                      = 25%
b.    Turn over (perputaran aktiva)
Total asset operasi = total aktiva
Total asset operasi dipengaruhi oleh :
1.    Total aktiva tetap
2.    Modal kerja, yang terditi atas:
·         Kas                     25.000
·         Piutang               50.000
·         Persediaan       150.000
                             225.000
 Bila diketahui modal kerja 225.000 dan aktiva tetap 300.000, penjualan 1.200.000, maka
Turn over = 1.200.000 / 525.000 x 100%
                 = 2.28%
Untuk memperoleh rentabilitas ekonomi sebesar 57% dapat dibuktikan dengan menghitung antara profit margin dengan turn over.
RE = PROFIT MARGIN X TURN OVER

      = 25% x 2.28% = 57%


1 komentar:

  1. Lucky Club Lucky Club Lucky Club Online Casino
    Lucky Club Lucky Club Lucky Club online casino offers real money slots for your favourite games. Play for free or with real money at Lucky Club Lucky Club.Casino type: luckyclub Video slots

    BalasHapus