Sabtu, 30 Agustus 2014

Pemahaman Manajemen Keuangan



PEMAHAMAN TENTANG FUNGSI DAN TUJUAN MANAJEMEN KEUANGAN
Nita Lily Mardiyansah
130411604493
            Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolan, pengendalian, pencarian, dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan.
Fungsi dan Tujuan Manajemen Keuangan:
1.      Planning, yaitu merencanakan pengelolaan dana baik dari modal sendiri atau pinjaman.
2.      Organizing,yaitu mengorganisasikan atau mengelola uang untuk memaksimalkan nilai perusahaan
3.      Actuating, yaitu pembukuan mengenai seluruh transaksi yang dilaksanakan untuk mengetahui arus kas yang masuk dan keluar
4.      Controlling, yaitu mengontrol dana oleh bagian yang berwenang seperti manajer keuangan
Manajer keuangan memiliki orientasi bagaimana mendapatkan keuntungan menjadi maksimal/ menjadi aktiva.

Laporan Keuangan
1.      Fungsi investasi
Aktiva adalah salah satu instrument untuk bias memperoleh laba.
a.       Aktiva lancar, yaitu yang mudah dikonvensi menjadi kas
b.      Aktiva tetap, misalkan dana, bangunan, peralatan dan lain lain
Manajemen keuangan harus bias menghasilkan dana perusahaan dengan baik.
2.      Fungsi pendanaan/ finansial
a.       Sumber dana efisien, bagaimana mendapatkan sumber dana yang cash of capitalnya rendah
b.      Sumber dana rendah nilai resikonya
3.      Fungsi mengambil kebijakan untuk modal kerja

Laporan Keuangan


BAB II
LAPORAN KEUANGAN
NITA LILY MARDIYANSAH
130411604493
2.1  Pengertian Laporan Keuangan
Dewasa ini banyak perusahaan yang menggunakan Laporan Keuangan sebagai bentuk pengontrolan dana dalam setiap kegiatan dari perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Jadi bisa disimpulan Laporan keuangan adalah Informasi mengenai keadaan suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
      Di dalam laporan keuangan berisi informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan kepada pihak pengguna. Tujuan utama dari laporan keuangan adalah menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, dan perubahan dalam posisi keuangan sebagai suatu entitas yang bermanfaat dalam pembuatan putusan ekonomi. Sedangkan peranan dari analisis laporan keuangan adalah untuk pengambilan keputusan ekonomi dengan menggunakan informasi laporan keuangan dan informasi relevan penting.
2.2  Jenis-Jenis Laporan Keuangan
1.      1. Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan pada waktu tertentu dan menunjukkan posisi keuangan yang meliputi kekayaan, kewajiban serta modal pada waktu tertentu.
Bentuk atau format Neraca adalah :
a.       Aktiva, yang merupakan sumber daya yang dikuasai perusahaan dan salah satu instrumen untuk bisa memperoleh laba. Dapat disubklasifikasikan menjadi Aktiva Lancar, Aktiva Tetap, Aktiva Jangka Panjang, dan aktiva Tidak berwujud.
b.      Kewajiban, yang merupakan utang perusahaan. Dapat disubklasifikasikan menjadi Kewajiban Lancar, Kewajiban Jangka Panjang, dan Kewajiban Lain.
c.       Ekuitas, yaitu merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan yang merupakan selisih antara aktiva dan kewajiban yang ada.

2.     2.  Laporan Laba Rugi
Laba rugi adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai kemampuan (potensi) perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan menyajikan hasil usaha perusahaan yang meliputi pendapatan dan biaya (beban) yang dikeluarkan sebagai akibat dari pencapaian tujuan dalam suatu periode tertentu.
Persamaan perhitungan laba rugi dasar adalah :


 

Bentuk atau format Laba Rugi adalah :
a.    Penghasilan (income) yang diartikan sebagai kenaikan manfaat ekonomi dalam bentuk pemasukan atau peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban perusahaan selama periode tertentu. Dapat disubklasifikasikan menjadi Pendapatan (revenues) dan Keuntungan (gains).
b.      Beban (expense) yang diartikan sebagai penurunan manfaat ekonomi dalam bentuk arus keluar, penurunan aktiva, atau kewajiban perusahaan selama periode tertentu. Dapat disubklasifikasikan menjadi beban dan kerugian.
3.     3. Arus Kas
Arus kas adalah memperlihat aliran kas selama periode tertentu, serta memberikan informasi terhadap sumber-sumber kas serta penggunaan kas dari setiap kegiatan dalam periode yang dicakup.
Sumber dan penggunaan arus kas dari masing-masing aktivitas dapat dilihat sebagai berikut.
Sumber arus kas:
1.      Laba neto (net income)
2.      Penurunan dalam aset
3.      Peningkatan dalam liabilitas
4.      Penyusutan dan biaya nonkas lainnya
5.      Penjualan saham
Penggunaan arus kas:
1.      Rugi bersih (net loss)
2.      Peningkatan dalam aset
3.      Penurunan dalam liabilitas
4.      Pembayaran deviden
5.      Pembelian kembali saham (stock repurchase)
Laporan arus kas berdasarkan sumber dan penggunaannya dikelompokkan menjadi :
a.       Arus kas dari aktivitas operasional (operating activities)
Perhitungan arus kas dari aktivitas operasi dimulai dengan mengambil data dari laporan laba rugi yaitu berupa laba bersih. Laba neto tersebut kemudian dilakukan penyesuaian sebagai berikut:
1.      Menambah balik biaya depresiasi dan amortisasi
2.      Melakukan penyesuaian terhadap aset lancar
3.      Melakukan penyesuaian terhadap liabilitas lancar
b.      Arus kas dari aktivitas investasi (investing activities)
Meningkatkan dan menurunkan aktiva jangka panjang yang digunakan perusahaan untuk melakukan kegiatan pembelian atau penjualan.
c.       Arus kas dari aktivitas pendanaan (financing activities)
Aktivitas pendanaan digunakan salah satunya adalah untuk mendanai pembelian aset tetap dalam rangka pengembangan usaha. Arus kas dari aktivitas pendanaan dipengaruhi dari perubahan ekuitas dan utang jangka panjang serta note payable yang ada dilaporan posisi keuangan dan pembayaran deviden pada laporan laba rugi.
Salah satu indikator penting dari posisi arus kas perusahaan adalah arus kas bebas (free cash flow) yang dimiliki perusahaan. Arus kas bebas merupakan kas yang tersedia diperusahaan yang dapat digunakan untuk berbagai aktivitas. Konsep free cash flow memfokuskan pada kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi setelah digunakan untuk kebutuhan reinvestasi. Arus kas bebas dibagi menjadi :
1.      Free Cash Flow to the  Firm (FCFF)
FCFF merupakan arus kas bebas yang tersedia untuk seluruh investor, baik untuk pemegang saham maupun pemegang obligasi.
2.      Free Cash Flow to Equity (FCFE)
Arus kas bebas yang tersedia untuk didistribusikan kepada pemegang saham biasa.
Selain menggunakan kas, analis juga sering menggunakan pendekatan terhadap kas lainnya yang dikenal dengan istilah Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization (EBITDA). EBITDA merupakan hasil bersih dari aktivitas operasional sebelum dikurangi dengan bunga, pajak, dan penyusutan yang merupakan baban nonkas.
4.    Perubahan Modal
Perubahan Modal/laba ditahan, yang memuat tentang saldo awal dan akhir laba ditahan dalam Neraca untuk menunjukkan suatu analisa perubahan besarnya laba selama jangka waktu tertentu. Hal-hal yang mengubah posisi keuangan modal pemilik adalah besar kecilnya laba/rugi yang sedang dialami perusahaan. Jika sedang menanggung rugi, maka modal berkurang begitu pula sebaliknya kalau ada laba modal pemilik akan bertambah. Dan jika ada pengambilan prive, maka modal akan berkurang.

DAFTAR RUJUKAN
Murhadi, R, Werner. 2013. Analisis Laporan Keuangan Proyeksi dan Valuasi Saham. Jakarta: Salemba Empat
Prastowo, Dwi & Juliaty, Rifka. 2008. Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN
Weston, J, Fred & Copeland, E, Thomas. 2010. Manajemen Keuangan. Tangerang: Binarupa Aksara