ALIRAN-ALIRAN POKOK PENDIDIKAN
LAPORAN
Disusun untuk memenuhi UTS matakuliah Pengantar Pendidikan
Yang dibimbing oleh Dr. Heny Kusdiyanti, Spd, M.M
Oleh
Nita
Lily Mardiyansah 130411604493
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN TATA NIAGA
NOVEMBER
2013
1.
ALIRAN
KONVENSIONAL
Kata konvensional
berasal dari kata konvensi. Istilah konvensi awalnya digunakan untuk menyatakan
atau mengkomunikasikan segala sesuatu yang didasarkan kepada kesepakatan.
Kesepakatan itu dilakukan oleh sejumlah atau banyak orang, Jumlahnya yang
meliputi sebuah lembaga, daerah tertentu atau yang berskala internasional.
Kesepakatan tersebut
dapat juga dilakukan oleh sejumlah orang dalam suatu kelompok atau antar kelompok.
Sekelompok orang bisa saja dalam suatu organisasi atau dalam suatu masyarakat.
Sedangkan jumlah orang yang meliputi antar kelompok, bisa saja antar kabupaten,
antar propinsi. Dan tidak jarang sebuah kesepakatan meliputi dunia
internasional seperti dalam forum PBB. Sering kesepakatan dilakukan oleh
beberapa orang, namun demikian mereka mewakili jumlah orang yang relatif
banyak.
Di dalam sistem
berfikir, prinsip-prinsip harus disepakati dengan tujuan untuk membangun suatu
sistem yang bersifat formal. Sampai hari ini belum ada seperangkat aksioma
(tentang aturan, kesimpulan, postulat atau metode ) yang menjadi dasar utama
dalam sistem berfikir (logika). Kebenaran aksioma dalam suatu sistem berfikir
merupakan soal kesepakatan konseptual mengenai fokus suatu persoalan dan
bagaimana selanjutnya atau penyelesaiannya. Paling tidak telah disusun dalam
bentuk metodologi penelitian dan etika profesional.
Selanjutnya sebutan
konvensional, adalah sebuah kata yang menujukan sifat. Yakni, untuk menyatakan
segala sesuatu kegiatan (bersama) atau tindakan berdasarkan konvensi. Artinya
setiap konsep yang akan dikerjakan pelaksanaannya harus berdasarkan
ketentuan-ketentuan yang telah disepakati. atau perundang-undangan. Biasanya
setiap orang yang terkait dengannya telah memahaminya, sehingga proses kegiatan
dapat berjalan dengan baik.
Contoh Aliran Konvensional :
Suatu
Lembaga yang dalam melakukan suatu
keputusan harus berdasarkan ketentuan atau pedoman yang ada. Missal Kepala
Sekolah menambah ekstrakurikuler yang
ada sesuai dengan yang pembelajaran.
2.
ALIRAN
PROGRESIVISME
Sesuai namanya, aliran progresivis memandang bahwa
kehidupan ini terus bergerak dan tidak statis.Oleh karena itu pendidikan
seharusnya mendasarkan pada kebutuhan hidup yang selalu berubah-ubah.Filsafat
ini lahir di Amerika yang memang dikenal memiliki jiwa anti kemapanan.Mereka
berpikiran merdeka, tidak memandang adanya kebenaran dogmatis yang
mutlak.Dengan demikian, ukuran kemanfaatan harus didasarkan pada kebutuhan
sehari-hari.Apa yang saat ini dianggap sebagai sebuah kebenaran, bisa jadi di
kemudian hari sudah berubah lagi. Sehingga pandangan ini bersifat aktif,
progresif, relatif, dinamis, ilmiah.Tokoh aliran ini adalah John Dewey.
Implikasi dari pandangan ini adalah pendidikan
diarahkan kepada metode berpikir yang sistimatis dan bisa diterapkan pada
setiap situasi yang selalu berubah.Dengan tujuan yang berubah-ubah pula, maka
alat yang digunakan pun juga berubah-ubah.Kurikulumnya adalah kehidupan itu
sendiri dan tidak seharusnya dibatasi oleh ruang-ruang yang bersifat
akademis.Saat ini padangan tentnag kurikulum kehidupan yang praktis ini juga
marak dengan munculnya sekolah-sekolah alam dan sekolah berbasis
enterpreneurship.
Contoh Aliran
Progresivisme :
Dengan adanya Kurikulum yang berubah
setiap tahunnya, diharapkan bisa menjadi tolak ukur dalam pemerataan system
pembelajaran dan menjadikan siswa menjadi lebih kreatif dan inovatif.
3.
ALIRAN
PERENIALISME
Filsafat perennialisme memandang bahwa kebenaran
hanyalah dari wahyu Tuhan saja.Sehingga semua ide pemikiran harus dirujukkan
kepada kebenaran kitab suci yang merupakan wahyu Tuhan.Pandangan ini tampaknya
dipengaruuhi oleh dominasi gereja pada abad pertengahan yang menjadi sombol
kemajuan pemikiran gereja Kristen-Katholik. Banyak tokoh agama yang lahir pada
masa ini yang menghembuskan pemikiran mengenai kebenaran mutlak agama yang
darinya semua pendidikan harus diarahkannya .
Di Indonesia, lembaga pendidikan yang berangkat dari
pemikiran keagamaan sangat banyak, baik dari Islam, Kristen-Katolik, Hindu,
Budha, dan sebagainya. Dalam Islam bisa dilihat penyelenggaraan pondok
pesantren yang di dalamnya terdapat lembaga pendidikan umum.Ada juga seminari
di dalam agama Katolik yang juga mengajarkan pengetahuan umum di samping ilmu
pengetahuan agama.Tokoh dari filsafat ini adalah Agustinus dan Thomas Aquinas.
Contoh Aliran Perenialisme :
Sekarang
ini marak didirikan Pondok Pesantren yang didalamnya ada sekolah umum bagi yang
mau sekolah. Ada juga sekolah yang umum tapi berbasis agama seperti MI, MTs,
MA, dan MAK bagi yang agama islam. Yang Kristen contohnya SDK, SMPK, SMAK, dan
lain sebagainya.Jadi sekolah umum tidak semata-mata mengajarkan pengetahuan
umum saja tapi keagamaan juga.
4.
ALIRAN
REKONTRUKSIONISME
Yang lebih ekstrim lagi adalah teori pendidikan
rekonstruksionisme yang menekankan pada pembentukan kembali orientasi kehidupan
manusia.Lebih dari progresivisme, aliran rekonstruksionisme menganggap bahwa
kehidupan manusia harus dibentuk kembali berdasarkan pandangan yang baru.Ini
nampak mirip dengan pandangan progresifisme, hanya saja bedanya adalah bahwa
progresivisme memandang perubahan yang diinginkan disesuaikan dengan keadaan,
yang berarti masih memungkinkan mempertahankan pandangan sebelumnya. Sementara
filsafat rekonstruksionisme memandang bahwa manusia harus dibentuk dengan
sesuatu yang baru sama sekali secara total .
Contoh Aliran Rekontruksionisme :
Pembelajaran
yang ada dibuat inovasi yang berbeda dari sebelumnya, misal Ekstrakurikuler
yang ada selama ini kita buat sebagai sarana dalam pengembangan pembelajaran
yang mengasyikan. Kita ambil contoh Pramuka, kita bisa mewajibkan siswa untuk
mengikutinya karena Pramuka bisa dijadikan pondasi yang bermanfaat dimasa yang
akan datang karena rasa kekeluargaan yang ditonjolkan.
5.
ALIRAN
EMPIRISME
Aliran empirisme bertolak dari Lockean Tradition yang
mementingkan stimulasi eksternal dalam perkembangan manusia, dan tidak
mementingkan bakat anak yang dibawa dari lahir. Aliran ini menekankan bahwa
pengalaman empiric yang diperoleh dari lingkungan akan berpengaruh besar dalam
menentukan perkembangan anak. Namun, banyak yang tidak sepaham dengan aliran
ini karena berdasarkan fakta di lapangan ada anak yang berhasil karena berbakat,
meskipun lingkungan sekitarnya tidak mendukung.
Contoh Aliran Empirisme :
Aliran
yang seperti ini yang bisa membuat anak menjadi tidak bebas dalam hal yang
mereka sukai. Sekarang banyak Sekolah yang Akselerasi dimana siswa dituntut
lulus dengan waktu yang singkat yang mengakibatkan mereka tidak menikmati masa
dimana mereka tumbuh dan berkembang dengan normal diusiannya. Mereka hanya
mementingkan nilai akademik yang dicapai.
6.
ALIRAN
NATIVISME
Aliran nativisme bertolak dari Leibnitzian Tradition
yang menekankan kemampuan dalam diri anak, sehingga factor lingkungan termasuk
factor pendidikan, kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak.Hasil
perkembangan tersebut sudah ditentukan oleh pembawaan yang sudah diperoleh
sejak lahir.Seorang filsuf dari aliran ini, G. Leibnitz menyatakan bahwa dalam
diri manusia terdapat suatu inti pribadi yang mendorong manusia untuk
menentukan pilihan sendiri.Pernyataan inilah yang merupakan pokok acuan dari
aliran nativisme.Namun sebenarnya, factor hereditas dan lingkungan merupakan
dua hal yang penting dalam perkembangan anak.
Contoh Aliran Nativisme :
Sekarang
ini banyak tempat untuk melatih bakat seseorang, dimana siswa diarahkan untuk
lebih mengetahui dan memperdalam minat dan bakat yang mereka miliki.Dimana
sekolah formal tidak dilupakan karena ini merupakan kesatuan yang sulit untuk
dipisahkan.
7.
Aliran Naturalisme
Pandangan ini dipelopori oleh seorang filsuf Prancis
J.J. Rousseau, dia berpendapat bahwa semua anak yang baru dilahirkan mempunyai
pembawaan buruk.Inti dari aliran ini adalah pendidik wajib membiarkan
pertumbuhan anak pada alam.
Contoh Aliran Naturalisme :
Dalam
aliran ini orangtua lah yang menjadi tolak ukurnya, dimana orangtua yang
mendidik anak dari bayi sampai jenjang sekolah.Yang mengajarkan dasar dalam
berkomunikasi dengan lingkungan.
8.
Aliran
Konvergensi
Aliran ini menyatakan bahwa dalam proses perkembangan
anak, baik factor pembawaan maupun factor lingkungan sama-sama mempunyai factor
yang sangat penting.
Contoh Aliran Konvergensi :
Dalam
hal ini sekolah dituntut untuk mengembangkan jiwa cinta alam, lingkungan, dan
masyarakat sekitar.Misalnya mengadakan Camping untuk lebih peduli alam yang
semakin tidak karuan ini untuk lebih mengkampanyekan gogreen dan juga melakukan
Bakti Sosial yang lebih mendekatkan kita dengan masyarakat yang kurang mampu.
9.
Konstrukivisme adalah pengetahuan secara aktif diterima
orang melalui indera atau melalui komunikasi atau pengalaman.
Adapun
macam-macamnya sebagai berikut :
a.
Konstruktivisme
KognitifDari sudut pandang konstruktivisme kognitif, pengetahuan merupakan
hasil internalisasi dan rekonstruksi dari realitas eksternal. Hasil dari proses
internalisasi ini adalah struktur-struktur dan proses-proses kognitif yang
secara akurat berkaitan dengan struktur-struktur dan proses-proses yang
terdapat di dunia nyata
b.
Konstruktivisme
radikal bukan suatu teori pengembangan atau teori pembelajaran, tetapi suatu
model pengetahuan yang dapat digunakan oleh para ahli teori pengembangan
pembelajaran untuk mengembangkan suatu model pembelajaran (Steffe, 1996).
Pembelajaran beracuan konstruktivisme radikal memfokuskan pada siswa secara
individu mengkonstruksi pengetahuan berdasar pengalaman siswa sendiri.
c.
Konstruktivisme
sosial meyakini bahwa pengetahuan merupakan hasil dari interaksi sosial dan
pemakaian bahasa, jadi merupakan pengalaman yang dihasilkan dari kesepakatan
melalui tukar pendapat dalam interaksi sosial,dan bukan pengalaman yang hanya
dihasilkan secara individu.
Contoh Aliran Kontruktivisme :
Kurikulum
2013 inilah yang cocok digunakan dalam aliran ini, karena individulah yang
dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif.
10. ALIRAN GERAKAN BARU PENDIDIKAN
Gerakan baru pendidikan dan pengaruhnya terhadap
pelaksanaan di Indonesia
a.
Pengajaran
alam sekitar
Gerakan pendidikan yang mendekatkan anak dengan
sekitarnya adalah gerakan pengajaran alam sekitar, perintis gerakan ini antara
lain: Fr. A. Fingerb(1808-1888). Dengan pengajajaran alam sekitar guru dapat
meragakan secara langsung.Pengajaran ini memberikan kesempatan
sebanyak-banyaknya agar anak aktif atau giat tidak hanya duduk, dengar dan
catat saja.
b.
Pengajaran
Pusat Perhatian
Pengajaran ini dirintis oleh Ovideminat Decroly
(1871-1932) dari Belgia.Dalam pengajaran ini harus dididik untuk dapat hidup
dalam masyarakat dan dipersiapkan dalam masyarakat, anak harus diarahkan kepada
pembentukan individu dan anggota masyarakat.Oleh karena itu, anak harus
mempunyai pengetahuan terhadap diri sendiri (tentang hasrat dan cita-citanya)
dan pengetahuan tentang dunianya (lingkungan tempat hidup dihari depannya).
c.
Sekolah
kerja
Menurut J.A Comenius (1592-1670) gerakan sekolah kerja
menekankan agar pendidikan mengembangkan fikiran, ingatan, bahasa, dan tangan
(keterampilan kerja tangan).Selain itu menurut J.H Pestalozzi (1746-1827)
mengajarkan bermacam-macam mata pelajaran pertukaran disekolahnya.
Menurut John Dewey (1859-1952) mengemukakan bahwa
pendidikan adalah suatu proses kehidupan itu sendiri dan bukannya penyiapan
untuk kehidupan masa depan. Dalam pengajaran ini, anak bebas menentukan
pilihannya (terhadap pekerjaan), merancang serta memimpinnya.
Contoh Aliran Gerakan Baru Pendidikan :
Dalam
hal ini sekolah dituntut untuk mengembangkan jiwa cinta alam, lingkungan, dan
masyarakat sekitar.Misalnya mengadakan Camping untuk lebih peduli alam yang
semakin tidak karuan ini untuk lebih mengkampanyekan gogreen dan juga melakukan
Bakti Sosial yang lebih mendekatkan kita dengan masyarakat yang kurang mampu.
DAFTAR RUJUKAN
Widha N.S. 2013. Filsafah Kontuktivisme (Online).
http://widhanurshanti.blogspot.com/2013/01/filsafat-konstruktivisme-dan.html diakses tanggal 20 November 2013
Putri M. 2012. Aliran Konvensional dalam Pendidikan
(Online)
http://maulidiyaah.blogspot.com/2012/12/aliran-konvensional-dalam-pendidikan.html diakses tanggal 20 November 2013
Amarstain. 2013. Makalah Tentang Aliran-aliran
Pendidikan (Online)
http://amarstain.blogspot.com/2013/04/makalah-tentang-aliran-aliran-pendidikan_30.html diakses tanggal 20 November 2013
Aisyah B. 2012. Tugas Pengantar Pendidikan (Online)
http://tugaskuliah04.blogspot.com/2012/12/aliran-aliran-pendidikan-pengantar.html diakses tanggal 20 November 2013
SriGuno N.C. 2013. Aliran-Aliran Pendidikan (Online)
http://chaqoqo.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/10/09/aliran-aliran-pendidikan/ diakses tanggal 20 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar