Jumat, 22 Agustus 2014

Perbedaan Pendidikan Negara Maju dan Berkembang


PERBEDAAN PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU DAN BERKEMBANG

LAPORAN
Disusun untuk memenuhi Ujian Akhir Semester Matakuliah
Pengantar Pendidikan
Yang dibimbing olehDr. Heny Kusdiyanti, S.Pd, M.M


Oleh
Nita Lily Mardiyansah
130411604493













UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA NIAGA
DESEMBER 2013
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang penting baik negara yang sudah maju maupun negara-negara yang sedang berkembang. Bagi negara maju, pendidikan digunakan sebagai upaya untuk terus meningkatkan kualitas hidup para warga negaranya. Sedangkan bagi negara-negara yang sedang berkembang, pendidikan dilaksanakan sebagai upaya untuk mengejar ketertinggalan mereka dikancah internasional sehingga mereka dapat disejajarkan dengan negara-negara maju.
Namun, pendidikan baik di negara maju maupun negara yang sedang berkembang bukanlah tanpa masalah. Negara-negara seperti Inggris, Amerika Serikat, Jepang, yang tergolong maju juga masih memiliki masalah mengenai pendidikan yang disebabkan oleh beberapa faktor.  Apalagi dengan negara yang sedang berkembang. Dengan segala kekurangannya,  negara yang sedang berkembang juga memiliki masalah pendidikan yang semakin kompleks.
Melalui perbandingan pendidikan dapat diketahui apa sebenarnya masalah-masalah yang membelit dunia pendidikan di negara-negara maju dan juga negara-negara yang berkembang. Perbandingan itu tentunya akan menjadi refleksi dari sistem pendidikan di Indonesia sendiri. Oleh karena itu, menarik untuk dikaji, apa sebenarnya masalah-masalah pendidikan yang terjadi di negara-negara tersebut.
Karena adanya dorongan rasa ingin tahu itu, kemudian penulis mencoba untuk membandingkan atau menganalisis sistem maupun kebijakan pendidikan antara negara maju dan negara berkembang untuk mengatahui kelebihan dan kelemahan dari sistem pendidikan masing-masing negara.
1.2  Rumusan Masalah
1)      Apa kebijakan dan problem pendidikan yang terjadi di negara maju?
2)      Apa  kebijakan dan  problem pendidikan yang terjadi di negara berkembang?
3)      Bagaimana cara Negara Berkembang bisa menyamakan Sistem Pendidikan denganNegara Maju?
1.3  Tujuan
1)      Untuk mengetahuikebijakan dan problem  pendidikan yang terjadi di negara maju.
2)      Untuk mengetahuikebijakan dan  problem pendidikan yang terjadi di negara berkembang.
3)      Untuk mengetahui cara Negara Berkembang bisa menyamakan Sistem Pendidikan denganNegara Maju
BAB II
PEMBAHASAN
Suatu negara dapat disebut negara berkembang atau negara maju didasarkan pada keberhasilan pembangunan oleh negara yang bersangkutan. Suatu negara digolongkan sebagai negara berkembang jika negara tersebut belum dapat mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan atau belum dapat menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah dilakukan. Adapun suatu negara digolongkan sebagai negara maju jika negara tersebut telah mampu menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah dilakukan, sehingga sebagian besar tujuan pembangunan telah dapat terwujud, baik yang bersifat fisik ataupun nonfisik. Penggolongan suatu negara menjadi negara maju atau berkembang dapat diketahui berdasarkan indikator-indikator berikut.
1) Indikator kuantitatif (data yang dapat dihitung), misalnya:
a)      Jumlah dan kepadatan penduduk
b)      Tingkat pertumbuhan penduduk;
c)      Angka beban tanggungan;
d)     Angka beban tanggungan; dan
e)      Usia harapan hidup.
2)      Indikator kualitatif (data yang hanya dapat dibandingkan), misalnya;
a)      Etos kerja dan pola pikir                    
b)      Tingkat kesehatan
c)      Tingkat pendidikan                            
d)     Pendapatan
e)      Mata pencaharian                               
f)       Kesadaran hukum.
Dari keenam  indikator  tersebut dalam pembahasan makalah ini akan lebih dikhususkan pada indikator ke dua, yakni tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan merupakan salah satu indikator penting yang menunjukkan kualitas penduduk suatu negara. Di negara-negaramaju secara umum penduduknya sudah memiliki kesadaran tinggi akan arti penting pendidikan dan penguasaan Iptek. Hal tersebut terlihat dari angka partisipasi belajar penduduk negara-negara maju yang sangat tinggi. Tingginya tingkat pendidikan penduduk di negara maju juga ditunjang oleh sistem pendidikan yang baik dan anggaran pendidikan yang tinggi dari pemerintah.Tingkat pendidikan masyarakat di negara maju sudah sangat tinggi. Hampir seluruh penduduk bisa membaca dan menulis (melek huruf). Pemerintah mampu memberikan jaminan pendidikan dasar gratis kepada seluruh lapisan masyarakat. Fasilitas pendidikan di negara maju juga tersedia lengkap. Sistem pendidikan yang digunakan lebih menekankan pada kecakapan hidup dan kemandirian peserta didik untuk mengembangkan potensinya.Ilmu pengetahuan dan teknologi di negara maju sudah berkembang dengan pesat. Negara maju memiliki ilmuwan dalam berbagai disiplin ilmu. Para ilmuwan ini diberi fasilitas, seperti laboratorium lengkap dan standar gaji tinggi sehingga bisa melakukan inovasi. Hasil-hasil inovasi sangat bermanfaat di berbagai bidang, seperti produksi, militer, ruang angkasa, kedokteran, maupun pengembangan ilmu pengetahuan.
2.1  Kebijakan dan  Problem  Pendidikan di Negara Maju
   Pendidikan di negara-negara maju bukannya tidakmengalami masalah. Seperti halnya di negara-negara berkembang ada beberapa masalah yang dihadapi oleh pendidikan di negara-negara maju. Sebagai contoh negara-negara maju yang mengalami beberapa masalah di bidang pendidikan antara lain Amerika Serikat dan Inggris.
1)      Amerika Serikat
Karakteristik utama sistem pendidikan Amerika Serikat adalah berkarakter desentralisasi. Pemerintah federal, negara bagian, dan pemerintah daerah memiliki aturan dan tanggung jawab administrai masing-masing yang sangat jelas. Amerika Serikat tidak mempunyai sistem pendidikan yang terpusat atau yang bersifat nasional. Namun bukan berarti pemerintah federal tidak memberikan arah dan pengaruhnya terhadap masalah pendidikan. Badan Legislatif, Judikatif dan Eksekutif fedaral sangat aktif dalam proses pembuatan keputusan mengenai pendidikan.
Pengangkatan guru adalah wewenang pemerintah negara bagian. Masing- masing negara bagian mempunyai ketentuan sendiri mengenai persyaratan untuk memperoleh sertifikat mengajar. Ada negara bagian yang meminta persyaratan mengajar, seperti menguasai tentang penyuluhan narkoba, menguasai bidang komputer dan sebagainya. Ada pula negara bagian yang memberikan sertifikat mengajar untuk lulusan sarjana (S.1), tahap sertifikat ke dua untuk lulusan Magister (S.2). Kemudian memberikan ujian tertulis dan praktek mengajar sebagai syarat pengangatan guru. Negara bagian juga mengeluarkan sertifikat untuk staf administrasi sekolah-kepala sekolah dan kakanwilpendidik.
Tentang kurikulum dan metodologi pengajaran di Amerika Serikat, pemikir pendidik selalu mengembangkan inovasi baru. Maka muncullah kurikulum terintegrasi (integrated curriculum), metode mengajar yag berpusat pada siswa (student centered teaching method), pengajaran atas dasar kemampuan dan minat individu (individualized instruction), dan sekolah alternatif.
Amerika Serikat adalah negara adikuasa dari beberapa aspek. Pendidikan di Amerika Serikat pun juga tergolong maju. Terbukti banyak universitas dan perguruan tinggi di AS yang menjadi tujuan favorit untuk melanjutkan studi. Universitas itu antara lain UCLA, Boston College, Yale University, Harvard University dan lain-lain.
Namun pendidikan di Amerika Serikat juga tidak terlepas dari masalah. Washington Post pada tahun 2011 mengemukakan ada dua problem yang terjadi pada pendidikan di Amerika Serikat. Pertama, sesuai laporan dari Organization of Economic Cooperation and Development (OECD), menunjukkan adanya penurunan tingkat lulusan pemuda dewasa pada perguruan tinggi. Sedangkan yang kedua adalah meningkatnya jumlah pinjaman para mahasiswa yang melebihi batas tempo.
Menurut Dr. James M. Lindsay, ada beberapa sebab yang menjadikan turunnya tingkat kelulusan di perguruan tinggi serta meningkatnya jumlah pinjaman yang dilakukan oleh mahasiswa. Salah satu penyebabnya adalah semakin meningkatnya biaya pendidikan di perguruan tinggi. Banyak mahasiswa yang membiayai kuliah dengan mengandalkan pinjaman sebagai investasi dalam bentuk human capital. Namun apabila jumlah pinjaman tersebut meningkat tajam serta banyak yang habis jatuh temponya maka juga akan menjadi masalah.



2)      Inggris
a)      Sistem Pendidikan di Inggris
Inggris dikenal dengan standar pendidikannya yang tinggi, sistem pendidikan Inggris telah banyak mempengaruhi banyak negara dan adalah rumah untuk beberapa universitas terkenal.  
b)      Sekolah Dasar
Pendidikan wajib di Inggris dimulai dari usia 5 tahun dengan sekolah dasar. Siswa naik dari kelas 1 sampai 6 tanpa ujian, meskipun kemampuan mereka diuji di usia 7 tahun. Penekanan ada pada belajar secara praktikal dibandingkan menghafal.  Siswa belajar mata pelajaran inti seperti Inggris, matematika dan sains, juga pelajaran dasar seperti sejarah, geografi, musik, seni dan olahraga.
c)      Sekolah Menengah Atas 
Siswa memulai sekolah menengah pada usia 11 tahun, dimana menjadi kewajiban untuk lima tahun berikutnya. Di setiap jenjangnya, siswa memperdalam pengetahuan mereka pada mata pelajaran inti dan ditambah setidaknya 1 bahasa asing.Di tahun ke-4, mereka mulai bersiap untuk mengikuti ujian-ujian yang disebut General Certificate of Secondary Education atau GCSE. Siswa akan diuji di 9 atau 10 topik GCSE yang mereka pilih.
Setelah menyelesaikan ujian GCSE, siswa sekolah menengah dapat meninggalkan sekolah untuk bekerja, mengikuti program training di sekolah kejuruan atau teknik, atau melanjutkan 2  tahun lagi untuk menyiapkan diri bagi ujian masuk universitas, yang dikenal dengan "A-Levels." Secara umum, siswa yang ingin masuk ke universitas akan belajar 3-4 subyek untuk ujian A-Levels. Ini kerap dilakukan di sekolah yang dinamakan Sixth Form Colleges.Makin tinggi nilai ujian A-Levels, makin baik peluang siswa untuk masuk ke universitas pilihannya.
d)     Program Sarjana 
Ditingkat sarjana, siswa di Inggris dapat memilih jurusan "art" dan "sciences".Program biasanya berlangsung selama tiga tahun dimana selama itu siswa menyelesaikan pelajaran dan tutorial di bidang masing-masing. Siswa yang akan lulus biasanya harus mengikuti ujian akhir. Syarat penerimaan bagi siswa internasional termasuk kefasihan bahasa Inggris (min IELTS 6.0), tambahan 1 tahun sekolah menengah, dikenal dengan University Foundation Year atau nilai A-Level.
e)      Pasca Sarjana atau PhD 
Pelajaran universitas dapat diteruskan ke tingkat pasca sarjana.Gelas pasca sarjana tradisional biasanya dibidang "Arts" (MA) atau "Sciences" (MSc). Gelar pasca sarjana yang makin populer adalah Masters in Business Administraion (MBA). Program Master berlangsung selama satu sampai dua tahun dan mengharuskan ujian dan tesis untuk syarat kelulusan. Bagi program tertentu, pengalaman dibidang riset dan bekerja dibutuhkan untuk mengikuti program doktoral, atau PhD, yang dapat berlangsung selama empat atau lima tahun di sekolah dan riset serta disertasi.
Ada beberapa masalah pendidikan di Inggris yang cukup mendapatkan perhatian dari kalangan pemerhati pendidikan di sana. Persatuan Guru Nasional Inggris dan Walesmengemukakan ada beberapa masalah kependidikan yang dihadapi oleh pendidikan Inggris. Masalah-masalah tersebut antara lain :
a.      The relationship between education and employment and preparation for the transition from school to work.
Masyarakat Inggris berpandangan bahwa tugas pokok sekolah adalah membantu siswa memecahkan masalah.Termasuk di dalamnya yaitu membantu siswa memecahkan masalah transisi dari sekolah menuju dunia kerja.Masyarakat Inggris menghendaki adanya fungsi nyata dari lulusan suatu sekolah dalam arti bagaimana lulusan tersebut dapat didayagunakan dalam dunia kerja.Mereka menginginkan adanya hubungan antara lingkungan pendidikan dengan dunia kerja.Oleh karenanya, sekolah diharapkan dapat menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan, holding company dan sebagainya.
b.       A commitment to life-longeducation
Pendidikan di Inggris tengah berupaya agar prinsip pendidikan sepanjang hayat (long life education) dapat terlaksana.Upaya ini dilakukan agar mereka yang sudah berusia lanjut juga terus mendapatkan pendidikan. Hal ini dikarenakan ada sebagian orang-orang lanjut usia yang pada masa kanak-kanaknya kurang mengenyam pendidikan. Dengan adanya usaha ini diharapkan adanya pemerataan pendidikan baik muda maupun tua sesuai dengan prinsip long life education.
c.       The expansion of educational facilities
Salah satu resiko dari pengembangan sarana pendidikan adalah biaya yang dikeluarkan akan semakin banyak. Apalagi di era arus informasi dan teknologi yang semakin hari semakin berkembang dengan cepat sehingga membutuhkan sarana pendidikan yang dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman.Hal ini agar pendidikan Inggris tidak ketinggalan zaman.
Dampak dari pengembangan sarana pendidikan berteknologi tinggi,  akan mengurangi tenaga kerja guru itu sendiri. Akibatnya banyak guru-guru yang akan menganggur. Namun  di lain pihak apabila fasilitas tidak terpenuhi atau kurang maka akan menimbulkan hambataan belajar sehingga kurang optimalnya proses belajar siswa. Hal ini juga akan berdampak pada ekonomi Inggris di masa mendatang.
d.      Teacher education for tomorrow
Pendidikan guru juga merupakan masalah yang harus diperhatikan.Sistem dan metode pengajaran hendaknya dapat memenuhi permintaan masyarakat yang menginginkan hasil yang bagus.Untuk menangani masalah tersebut, pendidikan profesi keguruan di Inggris dipersiapkan secara matang selama 4 tahun.Melalui pendidikan tersebut, guru diharapkan dapat menjelaskan tentang kenyataan hidup dalam masyarakat plural yang multirasial dan multikultural. 

2.2  Kebijakan dan  Problem  Pendidikan di Negara Berkembang
Negara berkembang memiliki berbagai masalah pendidikan yang semakinkompleks. Yang dimaksud kompleks adalah karena dari segi ekonomi danteknologi, negara yang berkembang memang ketinggalan. Dengan berbagai ketertinggalannya tersebut mengakibatkan masalah yang timbul di dunia pendidikan pun semakin kompleks. Sebagai contoh negara berkembang  yang mengalami persoalan-persoalan pendidikan adalah Indonesia dan Malaysia
1)      Indonesia
Pelaksanaan pendidikan nasional berlandaskan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
a)      Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar bagi setiap warga negara yang berusia 6 (enam) tahun pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya.
Pendidikan dasar berbentuk:
·        Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat;   serta
·        Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.
b)      Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan menengah terdiri atas:
(1). Pendidikan menengah umum, dan
(2). Pendidikan menengah kejuruan.
Pendidikan menengah berbentuk:
(1). Sekolah Menengah Atas (SMA)
(2). Madrasah Aliyah (MA)
(3). Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan
(4). Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.



c)      Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Perguruan tinggi dapat berbentuk:
(1). Akademi
(2). Politeknik
(3). Sekolah Tinggi
(4). Institut
(5). Universitas.
Universitas berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik, profesi, dan/atau vokasi.
Sektor pendidikan dan kurangnya kesadaran akan pentingnya sebuah pendidikan dalam memajukan sebuah peradaban.
Pendidikan guru adalah salah satu pusat syaraf dari pendidkan. Di Indonesia terdapat kekurangan guru yang parah menurut ukuran baratdan kelas-kelas besar membutuhkan teknik mengajar yang berbeda. Namun kebanyakan dari para guru itu sendiri mendapat sekali pendidikan dan boleh dikatakan hampir tidak memperoleh latihan. Jadi tugas pertama adalah yang menaikan tingkat pendidikan guru-guru yang ada dan berusaha memberi mereka latihan kerja. Ditingkatkan statusnya, untuk meningkatkan status guru, mereka harus menaikan gajinya, namunkenyataannya mereka terlalu miskin untuk itu.
Pendidkan guru, merupakan tugas utama bagi negar-negara yang sedang berkembang guna mengembangkan sistem pendidikan yang pada umunya mereka terima dari warisan pejajah mereka. Tanpa pendidikan guru, maka struktur pendidkan secara barat mungkin hancur.Namun untukmemperoleh latihan-latihan mengajar atas dasar yang kuat, diperlukan suatu reorganisasi yang radikal.


2)      Malaysia
Visi dan misi utama pemerintah Malaysia adalah menjadikan negerinya sebagai pusat pendidikan berkualitas dan siap bersaing dengan lembaga pendidikan tingi di negeri lain. Pendidikan merupakan tanggung jawab pemerintah federal.Sistem pendidikan nasional meliputi pendidikan pra sekolah, sekolah dasar, dan menengah, berada di bawah yurisdiksi Kementerian Pendidikan.Sedangkan pendidikan tinggi merupakan tanggung jawab Kementerian Pendidikan Tinggi.Semua bentuk penyelenggaraan pendidikan didasarkan pada visi dan misi.
a)      Sistem Pendidikan
Terdapat empat tingkat perjenjangan sekolah.Sekolah rendah selama 6 tahun, lulusannya dapat diterima tanpa ujian di sekolah menengah komprehensif selama 3 tahun.Pada tingkat sekolah menengah diadakan ujian umum yang dilakukan dengan bahasa Melayu dan Inggris.Pada akhir sekolah menengah komprehensif baru diadakan ujian.Setara dengan sekolah menengah komprehensif ini adalah sekolah menengah rendah, lalu melanjutkan ke menengah atas, masing-masing 3 tahun.Selanjutnya, pendidikan akademik atau teknis selama 2 tahun.Lulus dari sini dapat mencari pekerjaan atau meneruskan pendidikan ke sekolah purna komprehensif selama 2 tahun lagi, yang terdiri atas kelompok akademis dan kejuruan.
Kelompok akademis dibagi dalam aliran kesenian, sains, pertanian, teknik, perdagangan, dan kerumahtanggaan.Adapun kelompok kejuruan terdiri atas berbagai aliran dagang dan kejuruan.Pada akhir pendidikannya, mereka mengambil sertifikat Cambridge Seberang Lautan.Yang ingin melanjutkan pelajarannya harus melakukan ujian untuk pendidikan purna sekolah menengah selama 2 tahun.Bila mereka telah selesai, maka dianggap telah siap menempuh ujian sertifikasi sekolah Cmabridge.Dari lulusan ini universitas menyeleksi mahasiswanya. Kalau diterima, berarti ia telah masuk ke jenjang pendidikan tinggi.Organisai pendidikan di pusat, terdiri atas menteri pendidikan. Kementerian yang dikepalai oleh sekretaris tetap pendidikan bertangggung jawab langsung untuk pendidikan sekolah menengah dan purna sekolah menengah, sekolah teknik dan pengawasan grant atau pemberian dana kepada negara-negara bagian. Pada dekade 1990-an, Malaysia mengadakan perubahan kebijakan pendidikannya secara berarti, diantaranya sebagai berikut :
(1).   Memperkenalkan pendidikan persekolahan dalam sekolah rendah.
(2).   Mengurangi tahun lama sekolah rendah, dari 6 tahun menajdi 5 tahun bagi murid yang cerdas dan sebaliknya, menambah tahun lama sekolah menjadi 7 tahun bagi murid yang lambat.
(3).   Memberikan peluang pendidikan kepada semua pelajar dengan melanjutkan waktu belajar mereka dari 9 hingga 12 tahun, yaitu sampai tingkat 5 di peringkat sekolah menengah.
(4).   Mengutamakan pendidikan teknologi dengan tujuan melahirkan pelajar yang mahir dalam bidang seni perusahaan, perdagangan dan ekonomi.
(5).   Mengubah sistem pemeriksaan SRP  kepadapenilaian menengah rendah (PMR).
Setidaknya ada tiga masalah, yaitu:
1)      Peningkatan pendidikan guru
Banyak negara-negara di Asia, Afrika dan Amerika Latin yang kekurangan guru. Sebagian besar dari guru-guru tersebut kurang memiliki kompetensi yang memadai sebagai guru yang professional sehingga peningkatan melalui pendidikan dan pelatihan guru merupakan tugas utama negara berkembang.[9]
2)      Sistem tradisional yang ditinggalkan
Negara-negara berkembang biasanya memiliki kebudayaan yang menjadi produk unggulannya.Namun seiring perkembang zaman kebudayaan tersebut mulai diabaikan dan beralih ke sektor modern. Pengabaian kebudayaan tersebut justru akan semakin menjatuhkan pendidikan, sehingga isu menipisnya  karakter siswa mencuat akhir-akhir ini.
3)      Sistem sekolah yang banyak meng-impor dari luar negeri
Beberapa negara berkembang terutama negara jajahan mewarisi model pendidikan para penjajahnya.Hal ini terjadi di beberapa negara-negara Afrika dan Asia, yang mengadopsi model-model pendidikan seperti Perancis dan Inggris.
2.3  Cara Negara Berkembang bisa menyamakan Sistem Pendidikan denganNegara Maju
Untuk masalah pendidikan, sebenarnya setiap negara, baik negara maju maupun negara berkembang hampir memiliki pola pendidikan yang sama, yaitu dari jenjang pendidikan prasekolah sampai pendidikan tinggi. Dan untuk jenisnya, juga hampir sama yaitu pendidikan akademik maupun kejuruan.Pendidikan di negara berkembang juga lebih menitikberatkan pada masalah pemerataan akses pendidikan, seperti pemberantasan buta huruf dan pengembangan sekolah untuk daerah pedesaan.Sedangkan pendidikan di negara maju lebih fokus untuk menerapkan hasil pembelajaran/pendidikan di sekolah untuk diterapkan dalam kehidupan nyata.
Dalam hal ini system pendidikan yang harus dibenahi di Negara berkembang adalah cara pembelajaran yang berbasis IT karena di Negara maju anak yang sekolah dasar sudah dikenalkan computer dan diharuskan belajar jejaring sosial seperti twitter dan ensiklopedia online wikipedia sedangkan di Negara berkembang baru diperkenalkan dengan komputer itupun belum semuanya. Peningkatan kualitas guru merupakan masalah utama yang harus dibenahi oleh negara-negara berkembang. Pendidikan dan pelatihan menjadi guru profesional menjadi sangat penting bagi negara-negara berkembang. Hal ini dikarenakan guru merupakan ujung tombak sistem pendidikan.











BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Negara-negara di dunia selalu berupaya untuk memajukan negaranya melalui sistem pendidikan.Namun usaha tersebut bukanlah tidak mengalami hambatan.Hambatan tersebut tidak hanya di alami oleh negara-negara yang sedang berkembang namun juga negara-negara yang notabene sudah maju seperti Amerika Serikat dan Inggris.
Masalah yang di alami oleh sebagian negara maju antara lain, persoalan transisi, pemerataan, pendidikan guru serta keefektivan penambahan fasilitas. Amerika Serikat sebagai negara super power juga mengalami masalah pendidikan terutama pendidikan di perguruan tinggi yang semakin mahal..
Sedangkan dari Negara yang berkembang terjadi permasalahan pendidikan yang lebih kompleks.Sebagian besar permasalahan pendidikan yang terjadi di negara berkembang disebabkan oleh faktor ekonomi.Hal ini terlihat banyaknya siswa tidak melanjutkan pendidikannya. Selain itu, kurangnya dana juga menyebabkan kurang tersedianya sarana prasarana serta teknologi yang memadai.
Peningkatan kualitas guru merupakan masalah utama yang harus dibenahi oleh negara-negara berkembang.Pendidikan dan pelatihan menjadi guru profesional menjadi sangat penting bagi negara-negara berkembang.Hal ini dikarenakan guru merupakan ujung tombak sistem pendidikan.
Jika dicermati ada beberapa persamaan permasalahan yang terjadi antara negara maju dengan negara berkembang.Contohnya, masalah peningkatan guru.Setiap negara menyadari bahwa guru merupakan sosok penting dalam dunia pendidikan sehingga perlu adanya usaha peningkatan kualitas guru.Baik negara maju maupun berkembang sedang berupaya untuk selalu meningkatkan kualitas guru agar pendidikan semakin maju.

3.2 Saran
Dari uraian diatas sebaiknya Pemerintah lebih meningkatan kualitas guru karena masalah utama yang harus dibenahi oleh negara-negara berkembang adalah pendidikan dan pelatihan menjadi guru profesional menjadi sangat penting bagi negara-negara berkembang.Hal ini dikarenakan guru merupakan ujung tombak sistem pendidikan.Sebaiknya ada program wajib belajar 12 tahun agar peserta didik bisa lebih memahami dan menerapkan secara nyata yang telah diajarkan dan lebih memajukan ekonomi Negara ini. Sekolah di Indonesia ini Gratis tapi masih membayar, ini yang menjadikan orang miskin takut untuk menyekolahkan anak mereka karena takut dibebankan biaya yang tidak seharusnya mereka keluarkan. Ini merupakan PR besar untuk pemerintah.

























DAFTAR RUJUKAN

Anonimus. 2012. Perbandingan System Pendidikan Negara Maju dengan Negara Yang Sedang Berkembang, (Online)http://shofa-shopian.blogspot.com/2012/03/perbandingan-system-pendidikan-negara.html, diakses tanggal 11 Desember 2013

Fattah, Sanusi . 2009. Negara Berkembangdan Negara Maju, (Online)

Safitri, Fara . 2011. MasalahPendidikan Negara Maju dan Berkembang, (Online) http://fharaasgranger.blogspot.com/2011/08/masalah-pendidikan-negara-maju-dan.html, diakses tanggal 11 Desember 2013

Hidayah, Siti Nurul. 2012. Analisis Kebijakan Pendidikan Di Negara Maju dan Negara Berkembang, (Onlline)http://wwwmatahariku-ul-imut.blogspot.com/2012/04/analisis-kebijakan-pendidikan-di-negara.html, diakses tanggal 11 Desember 2013

Tuwex. 2012. Problem Pendidikan di Negara Maju dan berkembang, (Online)http://kakung-tuwex.blogspot.com/2012/04/problem-pendidikan-di-negara-maju-dan.html, diakses tanggal 11 Desember 2013

Liaendah. 2012. Perbandingan Karakter Akademik Negara Maju dan Berkembang, (Online)http://liaendah.blogspot.com/2012/12/perbandingan-karakter-akademik-negara.html, diakses tanggal 11 Desember 2013

Nur, Anan. 2011. Pendidikan di Negara Berkembang, (Online)http://anan-nur.blogspot.com/2011/02/pendidikan-di-negara-berkembang.html, diakses tanggal 11 Desember 2013




Tidak ada komentar:

Posting Komentar