PERBEDAAN
PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU DAN BERKEMBANG
LAPORAN
Disusun untuk memenuhi Ujian Akhir Semester Matakuliah
Pengantar Pendidikan
Yang dibimbing olehDr. Heny
Kusdiyanti, S.Pd,
M.M
Oleh
Nita Lily Mardiyansah
130411604493
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
DESEMBER 2013
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan
merupakan hal yang penting baik negara yang sudah maju maupun negara-negara
yang sedang berkembang. Bagi negara maju, pendidikan digunakan sebagai upaya
untuk terus meningkatkan kualitas hidup para warga negaranya. Sedangkan bagi
negara-negara yang sedang berkembang, pendidikan dilaksanakan sebagai upaya
untuk mengejar ketertinggalan mereka dikancah internasional sehingga mereka
dapat disejajarkan dengan negara-negara maju.
Namun, pendidikan baik di negara
maju maupun negara yang sedang berkembang bukanlah tanpa masalah. Negara-negara
seperti Inggris, Amerika Serikat, Jepang, yang tergolong maju juga masih
memiliki masalah mengenai pendidikan yang disebabkan oleh beberapa faktor. Apalagi dengan negara yang
sedang berkembang. Dengan segala kekurangannya, negara yang sedang berkembang
juga memiliki masalah pendidikan yang semakin kompleks.
Melalui perbandingan pendidikan
dapat diketahui apa sebenarnya masalah-masalah yang membelit dunia pendidikan
di negara-negara maju dan juga negara-negara yang berkembang. Perbandingan itu
tentunya akan menjadi refleksi dari sistem pendidikan di Indonesia sendiri.
Oleh karena itu, menarik untuk dikaji, apa sebenarnya masalah-masalah
pendidikan yang terjadi di negara-negara tersebut.
Karena adanya dorongan rasa ingin
tahu itu, kemudian penulis mencoba untuk membandingkan atau menganalisis sistem
maupun kebijakan pendidikan antara negara maju dan negara berkembang untuk
mengatahui kelebihan dan kelemahan dari sistem pendidikan masing-masing negara.
1.2 Rumusan
Masalah
1) Apa kebijakan dan problem pendidikan
yang terjadi di negara maju?
2) Apa kebijakan dan problem pendidikan yang terjadi di negara
berkembang?
3) Bagaimana cara Negara Berkembang
bisa menyamakan Sistem Pendidikan denganNegara Maju?
1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahuikebijakan dan
problem pendidikan yang terjadi di
negara maju.
2) Untuk mengetahuikebijakan dan problem pendidikan yang terjadi di negara
berkembang.
3) Untuk mengetahui cara Negara Berkembang bisa menyamakan
Sistem Pendidikan denganNegara Maju
BAB
II
PEMBAHASAN
Suatu negara dapat disebut negara berkembang atau negara
maju didasarkan pada keberhasilan pembangunan oleh negara yang bersangkutan.
Suatu negara digolongkan sebagai negara berkembang jika negara tersebut belum
dapat mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan atau belum dapat
menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah dilakukan. Adapun suatu negara
digolongkan sebagai negara maju jika negara tersebut telah mampu menyeimbangkan
pencapaian pembangunan yang telah dilakukan, sehingga sebagian besar tujuan
pembangunan telah dapat terwujud, baik yang bersifat fisik ataupun nonfisik. Penggolongan
suatu negara menjadi negara maju atau berkembang dapat diketahui berdasarkan
indikator-indikator berikut.
1) Indikator kuantitatif (data yang
dapat dihitung), misalnya:
a) Jumlah dan kepadatan penduduk
b) Tingkat pertumbuhan penduduk;
c) Angka beban tanggungan;
d) Angka beban tanggungan; dan
e) Usia harapan hidup.
2) Indikator
kualitatif (data yang hanya dapat dibandingkan), misalnya;
a)
Etos kerja dan pola pikir
b)
Tingkat kesehatan
c)
Tingkat pendidikan
d)
Pendapatan
e)
Mata pencaharian
f)
Kesadaran hukum.
Dari keenam indikator
tersebut dalam pembahasan makalah ini akan lebih dikhususkan pada
indikator ke dua, yakni tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan merupakan
salah satu indikator penting yang menunjukkan kualitas penduduk suatu negara.
Di negara-negaramaju secara umum penduduknya sudah memiliki kesadaran tinggi
akan arti penting pendidikan dan penguasaan Iptek. Hal tersebut terlihat dari
angka partisipasi belajar penduduk negara-negara maju yang sangat tinggi.
Tingginya tingkat pendidikan penduduk di negara maju juga ditunjang oleh sistem
pendidikan yang baik dan anggaran pendidikan yang tinggi dari
pemerintah.Tingkat pendidikan masyarakat di negara maju sudah sangat tinggi.
Hampir seluruh penduduk bisa membaca dan menulis (melek huruf). Pemerintah mampu
memberikan jaminan pendidikan dasar gratis kepada seluruh lapisan masyarakat.
Fasilitas pendidikan di negara maju juga tersedia lengkap. Sistem pendidikan
yang digunakan lebih menekankan pada kecakapan hidup dan kemandirian peserta
didik untuk mengembangkan potensinya.Ilmu pengetahuan dan teknologi di negara
maju sudah berkembang dengan pesat. Negara maju memiliki ilmuwan dalam berbagai
disiplin ilmu. Para ilmuwan ini diberi fasilitas, seperti laboratorium lengkap
dan standar gaji tinggi sehingga bisa melakukan inovasi. Hasil-hasil inovasi
sangat bermanfaat di berbagai bidang, seperti produksi, militer, ruang angkasa,
kedokteran, maupun pengembangan ilmu pengetahuan.
2.1 Kebijakan dan
Problem Pendidikan di Negara Maju
Pendidikan di negara-negara maju bukannya tidakmengalami
masalah. Seperti halnya di negara-negara berkembang ada beberapa masalah yang
dihadapi oleh pendidikan di negara-negara maju. Sebagai contoh negara-negara
maju yang mengalami beberapa masalah di bidang pendidikan antara lain Amerika
Serikat dan Inggris.
1)
Amerika Serikat
Karakteristik
utama sistem pendidikan Amerika Serikat adalah berkarakter desentralisasi.
Pemerintah federal, negara bagian, dan pemerintah daerah memiliki aturan dan
tanggung jawab administrai masing-masing yang sangat jelas. Amerika Serikat
tidak mempunyai sistem pendidikan yang terpusat atau yang bersifat nasional.
Namun bukan berarti pemerintah federal tidak memberikan arah dan pengaruhnya
terhadap masalah pendidikan. Badan Legislatif, Judikatif dan Eksekutif fedaral
sangat aktif dalam proses pembuatan keputusan mengenai pendidikan.
Pengangkatan
guru adalah wewenang pemerintah negara bagian. Masing- masing negara bagian
mempunyai ketentuan sendiri mengenai persyaratan untuk memperoleh sertifikat
mengajar. Ada negara bagian yang meminta persyaratan mengajar, seperti
menguasai tentang penyuluhan narkoba, menguasai bidang komputer dan sebagainya.
Ada pula negara bagian yang memberikan sertifikat mengajar untuk lulusan
sarjana (S.1), tahap sertifikat ke dua untuk lulusan Magister (S.2). Kemudian
memberikan ujian tertulis dan praktek mengajar sebagai syarat pengangatan guru.
Negara bagian juga mengeluarkan sertifikat untuk staf administrasi sekolah-kepala sekolah dan
kakanwilpendidik.
Tentang
kurikulum dan metodologi pengajaran di Amerika Serikat, pemikir pendidik selalu
mengembangkan inovasi baru. Maka muncullah kurikulum terintegrasi (integrated
curriculum), metode mengajar yag berpusat pada siswa (student centered teaching
method), pengajaran atas dasar kemampuan dan minat individu (individualized
instruction), dan sekolah alternatif.
Amerika
Serikat adalah negara adikuasa dari beberapa aspek. Pendidikan di Amerika
Serikat pun juga tergolong maju. Terbukti banyak universitas dan perguruan
tinggi di AS yang menjadi tujuan favorit untuk melanjutkan studi. Universitas
itu antara lain UCLA, Boston College, Yale University, Harvard University dan
lain-lain.
Namun
pendidikan di Amerika Serikat juga tidak terlepas dari masalah. Washington Post
pada tahun 2011 mengemukakan ada dua problem yang terjadi pada pendidikan di
Amerika Serikat. Pertama, sesuai laporan dari Organization of Economic
Cooperation and Development (OECD), menunjukkan adanya penurunan tingkat
lulusan pemuda dewasa pada perguruan tinggi. Sedangkan yang kedua adalah meningkatnya
jumlah pinjaman para mahasiswa yang melebihi batas tempo.
Menurut Dr.
James M. Lindsay, ada beberapa sebab yang menjadikan turunnya tingkat kelulusan
di perguruan tinggi serta meningkatnya jumlah pinjaman yang dilakukan oleh
mahasiswa. Salah satu penyebabnya adalah semakin meningkatnya biaya pendidikan
di perguruan tinggi. Banyak mahasiswa yang membiayai kuliah dengan mengandalkan
pinjaman sebagai investasi dalam bentuk human capital. Namun apabila jumlah
pinjaman tersebut meningkat tajam serta banyak yang habis jatuh temponya maka
juga akan menjadi masalah.
2) Inggris
a)
Sistem
Pendidikan di Inggris
Inggris
dikenal dengan standar pendidikannya yang tinggi, sistem pendidikan Inggris
telah banyak mempengaruhi banyak negara dan adalah rumah untuk beberapa
universitas terkenal.
b)
Sekolah
Dasar
Pendidikan
wajib di Inggris dimulai dari usia 5 tahun dengan sekolah dasar. Siswa naik
dari kelas 1 sampai 6 tanpa ujian, meskipun kemampuan mereka diuji di usia 7
tahun. Penekanan ada pada belajar secara praktikal dibandingkan menghafal.
Siswa belajar mata pelajaran inti seperti Inggris, matematika dan sains,
juga pelajaran dasar seperti sejarah, geografi, musik, seni dan olahraga.
c)
Sekolah
Menengah Atas
Siswa
memulai sekolah menengah pada usia 11 tahun, dimana menjadi kewajiban untuk
lima tahun berikutnya. Di setiap jenjangnya, siswa memperdalam pengetahuan
mereka pada mata pelajaran inti dan ditambah setidaknya 1 bahasa asing.Di tahun
ke-4, mereka mulai bersiap untuk mengikuti ujian-ujian yang disebut General
Certificate of Secondary Education atau GCSE. Siswa akan diuji di 9 atau 10
topik GCSE yang mereka pilih.
Setelah menyelesaikan ujian
GCSE, siswa sekolah menengah dapat meninggalkan sekolah untuk bekerja,
mengikuti program training di sekolah kejuruan atau teknik, atau melanjutkan 2
tahun lagi untuk menyiapkan diri bagi ujian masuk universitas, yang
dikenal dengan "A-Levels." Secara umum, siswa yang ingin masuk ke
universitas akan belajar 3-4 subyek untuk ujian A-Levels. Ini kerap dilakukan
di sekolah yang dinamakan Sixth Form Colleges.Makin tinggi nilai ujian
A-Levels, makin baik peluang siswa untuk masuk ke universitas pilihannya.
d)
Program
Sarjana
Ditingkat
sarjana, siswa di Inggris dapat memilih jurusan "art" dan
"sciences".Program biasanya berlangsung selama tiga tahun dimana
selama itu siswa menyelesaikan pelajaran dan tutorial di bidang masing-masing.
Siswa yang akan lulus biasanya harus mengikuti ujian akhir. Syarat penerimaan
bagi siswa internasional termasuk kefasihan bahasa Inggris (min IELTS 6.0),
tambahan 1 tahun sekolah menengah, dikenal dengan University Foundation Year
atau nilai A-Level.
e)
Pasca
Sarjana atau PhD
Pelajaran
universitas dapat diteruskan ke tingkat pasca sarjana.Gelas pasca sarjana
tradisional biasanya dibidang "Arts" (MA) atau "Sciences"
(MSc). Gelar pasca sarjana yang makin populer adalah Masters in Business
Administraion (MBA). Program Master berlangsung selama satu sampai dua tahun
dan mengharuskan ujian dan tesis untuk syarat kelulusan. Bagi program tertentu,
pengalaman dibidang riset dan bekerja dibutuhkan untuk mengikuti program
doktoral, atau PhD, yang dapat berlangsung selama empat atau lima tahun di
sekolah dan riset serta disertasi.
Ada
beberapa masalah pendidikan di Inggris yang cukup mendapatkan perhatian dari
kalangan pemerhati pendidikan di sana. Persatuan Guru Nasional Inggris dan Walesmengemukakan
ada beberapa masalah kependidikan yang dihadapi oleh pendidikan Inggris.
Masalah-masalah tersebut antara lain :
a.
The
relationship between education and employment and preparation for the
transition from school to work.
Masyarakat Inggris berpandangan bahwa tugas pokok sekolah adalah
membantu siswa memecahkan masalah.Termasuk di dalamnya yaitu membantu siswa
memecahkan masalah transisi dari sekolah menuju dunia kerja.Masyarakat Inggris
menghendaki adanya fungsi nyata dari lulusan suatu sekolah dalam arti bagaimana
lulusan tersebut dapat didayagunakan dalam dunia kerja.Mereka menginginkan
adanya hubungan antara lingkungan pendidikan dengan dunia kerja.Oleh karenanya,
sekolah diharapkan dapat menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan, holding
company dan sebagainya.
b.
A
commitment to life-longeducation
Pendidikan di Inggris tengah berupaya agar prinsip pendidikan sepanjang
hayat (long life education) dapat terlaksana.Upaya ini dilakukan agar
mereka yang sudah berusia lanjut juga terus mendapatkan pendidikan. Hal ini
dikarenakan ada sebagian orang-orang lanjut usia yang pada masa kanak-kanaknya
kurang mengenyam pendidikan. Dengan adanya usaha ini diharapkan adanya
pemerataan pendidikan baik muda maupun tua sesuai dengan prinsip long life
education.
c.
The
expansion of educational facilities
Salah satu resiko dari pengembangan sarana pendidikan adalah biaya yang
dikeluarkan akan semakin banyak. Apalagi di era arus informasi dan teknologi
yang semakin hari semakin berkembang dengan cepat sehingga membutuhkan sarana
pendidikan yang dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman.Hal ini agar
pendidikan Inggris tidak ketinggalan zaman.
Dampak dari pengembangan sarana pendidikan berteknologi tinggi,
akan mengurangi tenaga kerja guru itu sendiri. Akibatnya banyak guru-guru
yang akan menganggur. Namun di lain pihak apabila fasilitas tidak
terpenuhi atau kurang maka akan menimbulkan hambataan belajar sehingga kurang
optimalnya proses belajar siswa. Hal ini juga akan berdampak pada ekonomi
Inggris di masa mendatang.
d.
Teacher
education for tomorrow
Pendidikan guru juga
merupakan masalah yang harus diperhatikan.Sistem dan metode pengajaran
hendaknya dapat memenuhi permintaan masyarakat yang menginginkan hasil yang
bagus.Untuk menangani masalah tersebut, pendidikan profesi keguruan di Inggris
dipersiapkan secara matang selama 4 tahun.Melalui pendidikan tersebut, guru
diharapkan dapat menjelaskan tentang kenyataan hidup dalam masyarakat plural
yang multirasial dan multikultural.
2.2 Kebijakan dan
Problem Pendidikan di Negara Berkembang
Negara
berkembang memiliki berbagai masalah pendidikan yang semakinkompleks. Yang
dimaksud kompleks adalah karena dari segi ekonomi danteknologi, negara yang
berkembang memang ketinggalan. Dengan berbagai ketertinggalannya tersebut
mengakibatkan masalah yang timbul di dunia pendidikan pun semakin kompleks. Sebagai contoh negara
berkembang yang mengalami persoalan-persoalan pendidikan adalah Indonesia dan Malaysia
1)
Indonesia
Pelaksanaan pendidikan nasional berlandaskan kepada Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
a)
Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang
pendidikan menengah. Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima
belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Pemerintah dan Pemerintah Daerah
menjamin terselenggaranya wajib belajar bagi setiap warga negara yang berusia 6
(enam) tahun pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya.
Pendidikan dasar berbentuk:
·
Sekolah
Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang
sederajat; serta
·
Sekolah
Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang
sederajat.
b)
Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan
menengah terdiri atas:
(1).
Pendidikan
menengah umum, dan
(2).
Pendidikan
menengah kejuruan.
Pendidikan menengah berbentuk:
(1).
Sekolah
Menengah Atas (SMA)
(2).
Madrasah
Aliyah (MA)
(3).
Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK), dan
(4).
Madrasah
Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.
c)
Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan
menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister,
spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Perguruan
tinggi dapat berbentuk:
(1).
Akademi
(2).
Politeknik
(3).
Sekolah
Tinggi
(4).
Institut
(5).
Universitas.
Universitas berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program
akademik, profesi, dan/atau vokasi.
Sektor
pendidikan dan kurangnya kesadaran akan pentingnya sebuah pendidikan dalam
memajukan sebuah peradaban.
Pendidikan
guru adalah salah satu pusat syaraf dari pendidkan. Di Indonesia terdapat kekurangan
guru yang parah menurut ukuran baratdan kelas-kelas besar membutuhkan teknik
mengajar yang berbeda. Namun kebanyakan dari para guru itu sendiri mendapat
sekali pendidikan dan boleh dikatakan hampir tidak memperoleh latihan. Jadi
tugas pertama adalah yang menaikan tingkat pendidikan guru-guru yang ada dan
berusaha memberi mereka latihan kerja. Ditingkatkan statusnya, untuk
meningkatkan status guru, mereka harus menaikan gajinya, namunkenyataannya mereka
terlalu miskin untuk itu.
Pendidkan
guru, merupakan tugas utama bagi negar-negara yang sedang berkembang guna
mengembangkan sistem pendidikan yang pada umunya mereka terima dari warisan
pejajah mereka. Tanpa pendidikan guru, maka struktur pendidkan secara barat
mungkin hancur.Namun untukmemperoleh latihan-latihan mengajar atas dasar yang
kuat, diperlukan suatu reorganisasi yang radikal.
2)
Malaysia
Visi dan
misi utama pemerintah Malaysia adalah menjadikan negerinya sebagai pusat
pendidikan berkualitas dan siap bersaing dengan lembaga pendidikan tingi di
negeri lain. Pendidikan merupakan tanggung jawab pemerintah federal.Sistem
pendidikan nasional meliputi pendidikan pra sekolah, sekolah dasar, dan
menengah, berada di bawah yurisdiksi Kementerian Pendidikan.Sedangkan
pendidikan tinggi merupakan tanggung jawab Kementerian Pendidikan Tinggi.Semua
bentuk penyelenggaraan pendidikan didasarkan pada visi dan
misi.
a)
Sistem
Pendidikan
Terdapat
empat tingkat perjenjangan sekolah.Sekolah rendah selama 6 tahun, lulusannya
dapat diterima tanpa ujian di sekolah menengah komprehensif selama 3 tahun.Pada
tingkat sekolah menengah diadakan ujian umum yang dilakukan dengan bahasa
Melayu dan Inggris.Pada akhir sekolah menengah komprehensif baru diadakan
ujian.Setara dengan sekolah menengah komprehensif ini adalah sekolah menengah
rendah, lalu melanjutkan ke menengah atas, masing-masing 3 tahun.Selanjutnya,
pendidikan akademik atau teknis selama 2 tahun.Lulus dari sini dapat mencari
pekerjaan atau meneruskan pendidikan ke sekolah purna komprehensif selama 2
tahun lagi, yang terdiri atas kelompok akademis dan kejuruan.
Kelompok
akademis dibagi dalam aliran kesenian, sains, pertanian, teknik, perdagangan,
dan kerumahtanggaan.Adapun kelompok kejuruan terdiri atas berbagai aliran
dagang dan kejuruan.Pada akhir pendidikannya, mereka mengambil sertifikat
Cambridge Seberang Lautan.Yang ingin melanjutkan pelajarannya harus melakukan
ujian untuk pendidikan purna sekolah menengah selama 2 tahun.Bila mereka telah
selesai, maka dianggap telah siap menempuh ujian sertifikasi sekolah
Cmabridge.Dari lulusan ini universitas menyeleksi mahasiswanya. Kalau diterima,
berarti ia telah masuk ke jenjang pendidikan tinggi.Organisai pendidikan di
pusat, terdiri atas menteri pendidikan. Kementerian yang dikepalai oleh
sekretaris tetap pendidikan bertangggung jawab langsung untuk pendidikan
sekolah menengah dan purna sekolah menengah, sekolah teknik dan pengawasan
grant atau pemberian dana kepada negara-negara bagian. Pada dekade 1990-an,
Malaysia mengadakan perubahan kebijakan pendidikannya secara berarti,
diantaranya sebagai berikut :
(1).
Memperkenalkan
pendidikan persekolahan dalam sekolah rendah.
(2).
Mengurangi
tahun lama sekolah rendah, dari 6 tahun menajdi 5 tahun bagi murid yang cerdas
dan sebaliknya, menambah tahun lama sekolah menjadi 7 tahun bagi murid yang
lambat.
(3).
Memberikan
peluang pendidikan kepada semua pelajar dengan melanjutkan waktu belajar mereka
dari 9 hingga 12 tahun, yaitu sampai tingkat 5 di peringkat sekolah menengah.
(4).
Mengutamakan
pendidikan teknologi dengan tujuan melahirkan pelajar yang mahir dalam bidang
seni perusahaan, perdagangan dan ekonomi.
(5).
Mengubah
sistem pemeriksaan SRP kepadapenilaian menengah rendah
(PMR).
Setidaknya ada tiga
masalah, yaitu:
1)
Peningkatan
pendidikan guru
Banyak
negara-negara di Asia, Afrika dan Amerika Latin yang kekurangan guru. Sebagian
besar dari guru-guru tersebut kurang memiliki kompetensi yang memadai sebagai
guru yang professional sehingga peningkatan melalui pendidikan dan pelatihan
guru merupakan tugas utama negara berkembang.[9]
2)
Sistem
tradisional yang ditinggalkan
Negara-negara
berkembang biasanya memiliki kebudayaan yang menjadi produk unggulannya.Namun
seiring perkembang zaman kebudayaan tersebut mulai diabaikan dan beralih ke
sektor modern. Pengabaian kebudayaan tersebut justru akan semakin menjatuhkan
pendidikan, sehingga isu menipisnya karakter siswa mencuat akhir-akhir
ini.
3)
Sistem sekolah
yang banyak meng-impor dari luar negeri
Beberapa
negara berkembang terutama negara jajahan mewarisi model pendidikan para
penjajahnya.Hal ini terjadi di beberapa negara-negara Afrika dan Asia, yang
mengadopsi model-model pendidikan seperti Perancis dan Inggris.
2.3 Cara Negara Berkembang bisa
menyamakan Sistem Pendidikan denganNegara Maju
Untuk
masalah pendidikan, sebenarnya setiap negara, baik negara maju maupun negara
berkembang hampir memiliki pola pendidikan yang sama, yaitu dari jenjang
pendidikan prasekolah sampai pendidikan tinggi. Dan untuk jenisnya, juga hampir
sama yaitu pendidikan akademik maupun kejuruan.Pendidikan di negara berkembang juga lebih menitikberatkan pada masalah
pemerataan akses pendidikan, seperti pemberantasan buta huruf dan pengembangan
sekolah untuk daerah pedesaan.Sedangkan pendidikan di negara maju lebih fokus
untuk menerapkan hasil pembelajaran/pendidikan di sekolah untuk diterapkan
dalam kehidupan nyata.
Dalam hal ini system pendidikan yang harus
dibenahi di Negara berkembang adalah cara pembelajaran yang berbasis IT karena
di Negara maju anak yang sekolah dasar sudah dikenalkan computer dan diharuskan
belajar jejaring sosial seperti twitter dan ensiklopedia online
wikipedia sedangkan di
Negara berkembang baru diperkenalkan dengan komputer
itupun belum semuanya.
Peningkatan
kualitas guru merupakan masalah utama yang harus dibenahi oleh negara-negara
berkembang. Pendidikan dan pelatihan menjadi guru profesional menjadi sangat
penting bagi negara-negara berkembang. Hal ini dikarenakan guru merupakan ujung
tombak sistem pendidikan.
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Negara-negara
di dunia selalu berupaya untuk memajukan negaranya melalui sistem
pendidikan.Namun usaha tersebut bukanlah tidak mengalami hambatan.Hambatan
tersebut tidak hanya di alami oleh negara-negara yang sedang berkembang namun
juga negara-negara yang notabene sudah maju seperti Amerika Serikat dan
Inggris.
Masalah
yang di alami oleh sebagian negara maju antara lain, persoalan transisi,
pemerataan, pendidikan guru serta keefektivan penambahan fasilitas. Amerika
Serikat sebagai negara super power juga mengalami masalah pendidikan terutama
pendidikan di perguruan tinggi yang semakin mahal..
Sedangkan
dari Negara yang berkembang terjadi permasalahan pendidikan yang lebih
kompleks.Sebagian besar permasalahan pendidikan yang terjadi di negara
berkembang disebabkan oleh faktor ekonomi.Hal ini terlihat banyaknya siswa
tidak melanjutkan pendidikannya. Selain itu, kurangnya dana juga menyebabkan
kurang tersedianya sarana prasarana serta teknologi yang memadai.
Peningkatan
kualitas guru merupakan masalah utama yang harus dibenahi oleh negara-negara
berkembang.Pendidikan dan pelatihan menjadi guru profesional menjadi sangat
penting bagi negara-negara berkembang.Hal ini dikarenakan guru merupakan ujung
tombak sistem pendidikan.
Jika
dicermati ada beberapa persamaan permasalahan yang terjadi antara negara maju
dengan negara berkembang.Contohnya, masalah peningkatan guru.Setiap negara
menyadari bahwa guru merupakan sosok penting dalam dunia pendidikan sehingga
perlu adanya usaha peningkatan kualitas guru.Baik negara maju maupun berkembang
sedang berupaya untuk selalu meningkatkan kualitas guru agar pendidikan semakin
maju.
3.2 Saran
Dari
uraian diatas sebaiknya Pemerintah lebih meningkatan kualitas guru karena
masalah utama yang harus dibenahi oleh negara-negara berkembang adalah pendidikan
dan pelatihan menjadi guru profesional menjadi sangat penting bagi
negara-negara berkembang.Hal ini dikarenakan guru merupakan ujung tombak sistem
pendidikan.Sebaiknya ada program wajib belajar 12 tahun agar peserta didik bisa
lebih memahami dan menerapkan secara nyata yang telah diajarkan dan lebih
memajukan ekonomi Negara ini. Sekolah di Indonesia ini Gratis tapi masih
membayar, ini yang menjadikan orang miskin takut untuk menyekolahkan anak
mereka karena takut dibebankan biaya yang tidak seharusnya mereka keluarkan.
Ini merupakan PR besar untuk pemerintah.
DAFTAR
RUJUKAN
Anonimus. 2012. Perbandingan System Pendidikan Negara Maju dengan Negara Yang Sedang Berkembang, (Online)http://shofa-shopian.blogspot.com/2012/03/perbandingan-system-pendidikan-negara.html, diakses tanggal 11 Desember 2013
Fattah, Sanusi . 2009. Negara Berkembangdan Negara Maju, (Online)
http://www.crayonpedia.org/mw/BSE:Negara_Berkembang_dan_Negara_Maju_9.1_%28BAB_1%29_IPS, diakses tanggal 11 Desember 2013
Safitri, Fara . 2011. MasalahPendidikan Negara Maju dan Berkembang, (Online) http://fharaasgranger.blogspot.com/2011/08/masalah-pendidikan-negara-maju-dan.html, diakses tanggal 11 Desember 2013
Hidayah, Siti Nurul. 2012. Analisis Kebijakan Pendidikan Di Negara Maju dan Negara Berkembang, (Onlline)http://wwwmatahariku-ul-imut.blogspot.com/2012/04/analisis-kebijakan-pendidikan-di-negara.html, diakses tanggal 11 Desember 2013
Tuwex. 2012. Problem Pendidikan di Negara Maju dan berkembang, (Online)http://kakung-tuwex.blogspot.com/2012/04/problem-pendidikan-di-negara-maju-dan.html, diakses tanggal 11 Desember 2013
Liaendah. 2012. Perbandingan
Karakter Akademik Negara Maju dan Berkembang, (Online)http://liaendah.blogspot.com/2012/12/perbandingan-karakter-akademik-negara.html, diakses tanggal 11 Desember 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar