HAKIKAT BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Belajar dan Pembelajaran
Yang dibimbing olehDr. H. Agung Winarno,
M.M
Oleh
Nita
Lily Mardiyansah
130411604493
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN TATA NIAGA
JANUARI
2014
HAKIKAT BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
A.
Pengertian Belajar dan
Pembelajaran
Ada
beberapa pendapat mengenai pengertian belajar, diantaranya :
Howard
L. Kingsley dalam Dantes (1997) mengemukakan bahwa 'belajar adalah suatu proses
bukan produk. Proses dimana sifat dan tingkah laku ditimbulkan dan diubah
melalui praktek dan latihan‟.
a. Hilgard dalam Nasution (1997:35) mengatakan bahwa
belajar adalah „proses melahirkan atau mengubah suatu kegiatan melalui jalan
latihan yang dibedakan dari perubahan-perubahan oleh factor-faktor yang tidak
termasuk latihan‟.
b. Jauhari (2000:75) mengatakan bahwa belajar adalah
„proses untuk memperoleh perubahan yang dilakukan secara sadar, aktif, dinamis,
sistematis, berkesinambungan, integrativ dan tujuan yang jelas‟.
c.
Fontana dalam Khoir (1991) memusatkan belajar dalam tiga hal, yaitu belajar
adalah mengubah tingkah laku, perubahan adalah hasil dari pengalaman, dan
perubahan terjadi dalam perilaku individu.
Jadi,
pada hakekatnya belajar adalah segala proses atau uasaha yang dilakukan secara
sadar, sengaja, aktif, sistematis dan integrativ untuk menciptakan
perubahan-perubahan dalam dirinya menuju kearah kesempurnaan hidup.
Dari rekayasa pembelajaran guru dan tindak belajar
siswa sebagai berikut :
1.
Guru
sebagai pendidik melakukan rekayasa pembelajaran.
2.
Siswa
sebagai pembelajar disekolah memiliki kepribadian, pengalaman, dan tujuan.
3.
Guru
menyusun desain instruksional untuk pembelajaran siswa.
4.
Guru
menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar.
5.
Guru
bertindak mengajar dikelas dengan maksud membelajarkan siswa.
6.
Siswa
brtindak belajar, artinya mengalami prosesdan
meningkatkan kemampuan mentalnya.
7.
Dengan
berakhirnya suatu proses belajar, maka siswa memperoleh suatu hasil belajar.
Dampak pengajaran adalah hasil yang dapat diukur, seperti tertuang dalam
angka rapot, angka dalam ijazah, atau kemampuan meloncat setelah latihan.
Dampak pengiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan dibidang lain, suatu
transfer belajar.
1)
Belajar,
Perkembangan, dan Pendidikan.
Belajar, perkembangan, dan pendidikan merupakan hal yang menarik
dipelajari.Ketiga gejala tersebut terkait dengan pembelajaran.Belajar dilakukan
oleh siswa secara individu.
Perkembangan mental dapat terjadi bila :
a.
Pertumbuhan
jasmani telah siap
b.
Individu
belajar, baik atas dorongan sendiri ataupun dorongan dari lingkungan sekitar.
2)
Ciri-
ciri belajar dan pembelajaran
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang
kompleks.Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri.
Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan
sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadaan alam,
benda-benda, hewan tumbuh-tumbuhan, manusia, atau hal-hal yang dijadikan bahan
belajar.Beberapa ahli mengemukakan pandangan yang berbeda tentang belajar.
a. Belajar Menurut Pandangan Skinner
Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu
perilaku.Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik.
Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun.Guru dapat menyusun
program pembelajaran berdaskan pandangan Skinner. Dalam menerapkan teori
Skinner, guru perlu memperhatikan dua hal penting, yaitu 1) pemilihan stimulus
yang diskriminatif, 2) penggunaan penguatan, sebagai ilustrasi, apakah guru
akan meminta respons ranah kognitif atau afektif.
Langkah-langkah pembelajaran berdasarkan kondisioningoperan :
1)
Mempelajari
keadaan kelas
2)
Membuat
daftar pengut positif
3)
Memilih
dan menentukan urutan tingkah laku yang dipelajari serta jenis penguatan
4)
Membuat
program pembelajaran yang berisi urutan perilaku yang dikehendaki, penguatan,
waktu mempelajari perilaku , dan evaluasi.
b.
Belajar
Menurut Gagne.
Menurut Gagne belajar merupakan kegiatan yang
kompleks.Hasil belajar berupa kapabilitas. Timbulnya kapabilitas tersebut
adalah: 1)stimulasi yang berasal dari lingkungan, 2) proses kognitif yang
dilakukan oleh pembelajar. Dengan
demikian belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat
stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru.
Menurut
Gagne belajar terdiri dari tiga komponen penting, yaitu kondisi eksternal,
kondisi internal, dan hasil belajar. Dari ketiga komponen tersebut memberikan
lima hasil belajar yang merupakan kapabilitas siswa. Kapabilitas siswa tersebut
berupa:
1) Informasi verbal
2) Keterampilan intelektual
3) Strategi kognitif
4) Keterampilan motorik
5) Sikap
Gagne
berpendapat bahwa dalam belajar terdiri dari tiga tahap yangmeliputi Sembilan
fase. Tahapan itu sebagai berikut: 1) persiapan untuk belajar, 2) pemerolehan
dan unjuk perbuatan (performasi), 3) ahli belajar. Dalam rangka pembelajaran
maka guru dapat menyusun acara pembelajaran yang cocok dengan tahap dan
faase-fase belajar.Sudah barang tentu guru masih harus menyelesaikan dengan
bidang studi dan kondisi kelas yang sebenarnya. Guru dapat memodifikasi
seperlunya.
c. Belajar Menurut Pandangan Piaget.
Piaget berpendapat bahwa pengetahuan dibentuk oleh
individu.Sebab individu melakukan interaksi terus-menerus dengan
lingkungan.Dengan adanya interaksi dengan lingkungan maka fungsi intelek
semakin berkembang.
Pengetahuan dibangun dalam pikiran.Setiap individu
membangun sendiri pengetahuannya.Pengetahuan yang dibangun terdiri dari tiga
bentuk, yaitu pengetahuan fisik, pengetahuan logika-matematik, dan pengetahuan
sosial. Menurut Piaget, ,pembelajaran terdiri dari empat langkah berikut:
1)
Menentukan
topic yang dapat dipelajari oleh anak sendiri
2)
Memilih
atau mengembangkan aktifitas kelas dengan topic tersebut
3)
Mengetahui
adanya kesempatan bagi guru untuk mengemukakan
pertanyaan yang menunjang proses pemecahan masalah
4)
Menilai
pelaksanaan tiap kegiatan, memperhatikan kebersihan, dan melakukan revisi.
Secara singkat, Piaget menyarankan agar dalam
pembelajaran guru memilih masalah yang berciri kegiatan prediksi,
eksperimentsi, dan eksplansi.
d. Belajar Menurut Rogers.
Rogers menyayangkan praktek pendidikan di sekolah
tahun 1960-an. Menurut praktek pendapatnya, praktek pendidikan menitikberatkan
pada segi pengajaran, bukan pada siswa yang belajar.Praktek tersebut ditandai
oleh peran guru yang dominan dan siswa hanya menghafalkan pelajaran.
Rogers mengemukakan saran tentang langkah-langkah
pembelajaran yang perlu dilakukan oleh guru. Saran pembelajaran itu meliputi
hal berikut:
1)
Guru
memberi kepercayaan kepada kelas agar kelas memilih belajar secara efektif
2)
Guru
dan siswa membuat kontrak belajar
3)
Guru
menggunakan metode inkuiri, atau belajar menemukan
4)
Guru
menggunakan metode simulasi
5)
Guru
mengadakan latihan kepekaan
6)
Guru
bertindak sebagai fasilitator belajar
7) Sebaiknya guru menggunakan pengajaran berprogram, agar
tercipta peluang bagisiswa untuk timbulnya kreatifitas.
Keempat pandangan tentang belajar tersebut merupakan
bagian kecil dari pandangan yang ada.Untuk kepentingan pembelajaran, para guru
dan calon guru masih harus mempelajari sendiri dari psikologi belajar.Di
samping itu, para guru masih perlu memilih teori yang relevan bagi bidang studi
asuhannya.Guru juga perlu memodifikasi secara praktis sesuai dengan kondisi
perilaku siswa belajar.
B.
Tujuan
Belajar dan Pembelajaran.
Belajar
merupakan peristiwa sehari-hari disekolah. Belajar merupakan proses internal
yang kompleks. Yang terlibat dalam proses internal tersebut adalah seluruh
mental yang meliputi ranah-ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dari segi
guru, proses belajar tersebut dapat diamati secara tidak langsung. Artinya
proses belajar yang merupakan proses internal siswa tidak dapat diamati, tetapi
dapat dipahami oleh guru. Perilaku belajar tersebut ada hubunganya dengan
desain instruksional guru.Hal ikhwal yang terjadi pada siswa dalam rangka
kemandirian. Secara umum hal-hal tersebut terjadi sebagai berikut :
1.
Guru
yang membuat desain instruksional, guru menyusun acara pembelajaran.
2.
Siswa
memiliki latar pengalaman dan kemampuan awal dalam proses pembelajaran.
3.
Tujuan
pembelajaran dalam desain instruksional dirumuskan oleh guru berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan tertentu.
4.
Kegiatan
belajar mengajar merupakan tindak pembelajaran guru dikelas.
5.
Proses
belajar merupakan hal yang dialami oleh siswa, suatu respons terhadap segala
acara pembelajaran yang diprogramkan oleh guru.
6.
Perilaku
siswa merupakan hasil proses belajar.
7.
Hasil
belajar merupakan suatu puncak proses belajar.
8.
Setelah
siswa lulus berkat hasil belajar, siswa menyusun program belajar sendiri.
1.
Tujuan
Instruksional, Tujuan Pembelajaran, dan tujuan Belajar.
Tujuan instuksional khusus disebut sebagai sasaran belajar siswa, sebab
rumusan tujuan tersebut diorientasikan bagi kepentingan siswa. Tujuan
instruksional khusus atau tujuan belajar siswa memperhitungkan pengetahuan awal dan kebutuhan belajar siswa, semua siswa
belajar bidang studi yang sama, ternyata mereka memiliki tujuan belajar yang
berbeda.
Dari segi guru, tujuan instruksional dan tujuan pembelajaran merupakan
pedoman tindak mengajar dengan acuan berbeda.Tujuan kurikulum sekolah tersebut
dijabarkan dari tujuan pendidikan nasional yang terumus didalam UU Pendidikan
yang berlaku.berarti juga mengaitkan pada baahan belajar yang “harus” diajarkan
oleh guru.Bahan belajar tersebut ditentukan oleh ahli kurikulum.
Dari segi siswa, sasaran belajar tersebut merupakan panduan
belajar.Sasaran belajar tersebut diketahui oleh siswa sebagai akibat adanya
informasi guru.keberhasilan belajar siswa merupakan prasyarat bagi program
belajar selanjutnya. Dengan keberhasilan belajar, maka siswa akan menyusun
program belajar dan tujuan belajar sendiri
2.
Siswa
dan Tujuan Belajar.
Siswa adalah subjek yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar
disekolah.Dalam kegiatan tersebut siswa mengalami tindak mengajar dan merespon
dengan tindak belajar. Siswa mengalami suatu proses belajar yang menggunakan
kemampuan mentalnya untuk mempelajari bahan belajar. Kemampuan kognitif,
afektif, dan psikomotorik yang dibelajarkan dengan bahan belajar menjadi
semakin rinci dan menguat. Adanya informasi tentang sasaranbelajar, adanya
penguatan, adanya evaluasi, dan keberhasilan belajar menyebabkan siswa sadar
akan kemampuan dirinya.
Melukiskan kesejajaran tindak guru mencapai sasaran belajar, dan tindak
siswa yang belajar untuk mencapai tujuan belajar sampai lulus dan mencapai
tingkat kemandirian. (1) Guru menyusun secara pembelajaran dan berusaha
mencapai sasaran belajar, suatu perilaku yang dapat dilakukan oleh siswa. (2)
Siswa melakukan tindak belajar, yang meningkatkan kemampuan kognitif, afektif,
dan psikomotorik. Akibat belajar tersebut siswa mencapai tujuan belajar
tertentu dengan meningkatnya kemampuan dan dapat mencapai tingkat kemandirian.
C.
Unsur-
unsur Dinamis dalam Belajar dan Pembelajaran.
1.
Dinamika
siswa dalam belajar.
Ada beberapa yang mempelajari ranah-ranah tersebut dengan hasil
penggolongan kemampuan pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik secara
hiararkis.
Ranah kognitif
(Bloom, dkk.) terdiri dari enam jenis perilaku sebagai berikut :
1. Pengetahuan.
2. Pemahaman.
3. Penerapan.
4. Analisis.
5. Sintesis.
6. Evaluasi.
Keenam jenis perilaku ini bersifat hierarkis, artinya
perilaku pengetahuan tergolong terendah, dan perilaku evaluasi tergolong
tertinggi. Dapat diketahui bahwa siswa yang belajar akan memperbaiki kemampuan
internalnya. Dari kemampuan awal pada pra-belajar, meningkat memperoleh
kemampuan yang tergolong pada keenam jenis perilaku yang dididik disekolah.
Ranah afektif (Krathwohl & Bloom, dkk.) terdiri
dari lima perilaku :
1. Penerimaan.
2. Partisipasi.
3. Penilaian dan
penentuan sikap.
4. Organisasi.
5. Pembentukan pola
hidup.
Perilaku penerimaan merupakan jenis perilaku terendah
dan perilaku pembentukan pola hidup merupakan jenis perilaku tertinggi.Siswa
mempelajari kepekaan tentang sesuatu hal sampai pada penghayatan nilai sehingga
menjadi suatu pegangan hidup.
Ranah psikomotorik (Simpson) terdiri dari :
1. Persepsi.
2. Kesiapan.
3. Gerakan
terbimbing.
4. Gerakan yang
terbiasa.
5. Gerakan
kompleks.
6. Penyesuaian pola
gerakan.
7. Kreativitas.
2. Dinamika Guru
dalam Kegiatan Pembelajaran.
Menurut Biggs dan Telfer diantara motivasi belajar
siswa ada yang dapat diperkkuat dengan cara pembelajaran. Motivasi instrumental,
sosial, dan berprestasi rendah misalnya dapat dikondisikan secara bersyarat
agar terjadi peran belajar siswa.Kondisi eksternal yang berpengaruh pada
belajar yang penting adalah bahan belajar, suasana belajar, media dan sumber
belajar, dan subjek pembelajar itu sendiri.
a. Bahan Belajar
Bahan belajar dapat berwujud benda dan isi pendidikan
dapat berupa pengetahuan, perilaku, nilai, sikap, dan metode pemerolehan.
b. Suasana Belajar
Kondisi gedung sekolah, tata ruang kelas, alat belajar
mempunyai pengaruh pada kegiatan belajar.Suasana pergaulan disekolah juga
berpengaruh pada kegiatan belajar. Guru memiliki peran penting dalam
menciptakan suasana belajar yang menarik bagi siswa.
c. Media dan
Suasana Belajar
Saat ini media dan sumber belajar dapat ditemukan
dengan mudah.Sawah percobaan, kebun bibit, kebun binatang, tempat wisata, museum,
perpustakaan umum, surat kabar, majalah, radio, sanggar seni, televise dapat
ditemukan didekat sekolah. Disamping itu buku pelajaran, buku bacaan,
laboratorium semakin baik.
Guru dapat membuat program pembelajaran dengan
memanfaatkan media dan sumber belajar diluar sekolah. Pemanfaatan tersebut
meningkatkan kegiatan belajar, sehingga mutu hasil belajar semakin meningkat
(Woolkfolk & Nicolich, 1984: 307-338).
d. Guru sebagai
Subjek Pembelajar
Guru adalah subjek pembelajar siswa. Sebagai subjek
pembelajar guru berhubungan langsung dengan siswa. Guru dapat menggolongkan
motivasi belajar siswa guru melakukan penguatan pada motivasi instrumental,
motivasi sosial, motivasi berprestasi, dan motivasi intrinsik siswa.
DAFTAR RUJUKAN
Amarstain. 2013. Hakikat
Belajar dan Pembelajaran (Online)http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_DAERAH/195901191986011-USEP_KUSWARI/Hakikat_Belajar_dan_Pembelajaran.pdf diakses tanggal 24 Januari 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar