Jumat, 22 Agustus 2014

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar


FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Belajar dan Pembelajaran
Yang dibimbing olehDr. H. Agung Winarno, M.M



Oleh
Nita Lily Mardiyansah
130411604493












UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA NIAGA
FEBRUARI 2014
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR


Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu factor intern dan factor ekstern.Factor intern adalah factor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan factor ekstern adalah factor yang ada diluar individu.
A.    Faktor-Faktor Intern
Didalam membicarakan factor intern ini, akan dibahas beberapa factor yang mempengaruhi belajar.
1.      Factor Jasmaniah
a.       Factor Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat.Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. Proses belajar siswa akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu ia juga akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya lelah, ataupun gangguan lainnya.
Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara selalu mengindahkan ketentuan tentang bekerja, belajar, istirahat, tidur, makan, olahraga, rekreasi, dan ibadah.
b.      Cacat Tubuh
Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh/badan.Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar.Siswa yang cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal itu terjadi, hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatan itu.
2.      Factor Psikologis
a.       Inteligensi
Inteligensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan kedalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/menggunakan konsep yang abstrak secara efektif, mengetehui relaksi, dan mempelajari dengan cepat.
Siswa yang mempunyai tingkat inteligensi yang normal dapat berhasil dengan baik dalam belajar, jika ia belajar dengan baik, artinya belajar dengan menerapkan metode belajar yang efisien dan factor yang mempengaruhi belajarnya memberi pengaruh yang positif. Jika siswa memiliki inteligensi yang rendah, ia perlu mendapatkan pendidikan di lembaga pendidikan khusus.
b.      Perhatian
Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya. Jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbul kebosanan, sehingga ia tidak suka belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, usahakan bahan pelajaran selalu menarik perhatian dengan cara mengusahakan pelajaran itu sesuai dengan hobi atau bakatnya.
c.       Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pembelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, ia tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari dan disimpan, karena minat menambah kegiatan belajar.
d.      Bakat
Bakat menurut Hilgard adalah kemampuan untuk belajar. Bakat mempengaruhi proses belajar. Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang belajar dan pasti selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya. Adalah penting untuk mengetahui bakat siswa dan menempatkan siswa belajar disekolah yang sesuai dengan bakatnya.
e.       Motif
Motif adalah keadaan dalam diri subjek didik yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu. Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau padanya mempunyai motif untuk berpikir dan memusatkan perhatian., merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan/ menunjang belajar.
f.       Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam pertumbyhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru.Kematangan belum berarti anak dapat melaksanakan kegiatan secara terus-menerus, untuk itu diperlukan latihan-latihan dan pelajaran. Dengan kata lain anak yang sudah siap belum dapat melaksanakan kecakapanya sebelum belajar. Belajarnya akan lebih berhasil jika anak sudah siap. Jadi kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar.
g.      Kesiapan
Kesiapan atau readiness menurut jamies drever adalah preparedness to respond or react. Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi.Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik.
h.      Pengamatan
Pengamatan adalah cara pengenalan dunia oleh subjek didik melalui penglihatan, pendengaran, perabaan, pembauan dan pengecapan. Pengamatan merupakan gerbang bagi masuknya pengaruh dari luar ke dalam individu subjek didik, dan karena itu pengamatan penting artinya bagi pembelajaran.
Untuk kepentingan pengaturan proses pembelajaran, para pendidik perlu memahami keseluruhan modalitas pengamatan tersebut, dan menetapkan secara analitis manakah di antara unsur-unsur modalitas pengamatan itu yang paling dominan peranannya dalam proses belajar. Kalangan psikologi tampaknya menyepakati bahwa unsur lainnya dalam proses belajar. Dengan kata lain, perolehan informasi pengetahuan oleh subjek didik lebih banyak dilakukan melalui penglihatan dan pendengaran.
i.        Berfikir
Berfikir adalah berkembangnya ide dan konsep di dalam diri seseorang. Upayadalam proses pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan ini, dan bukannya melemahkannya. Para pendidik yang memiliki kecendrungan untuk memberikan penjelasan yang “selengkapnya” tentang satu material pembelajaran akan cendrung melemahkan kemampuan subjek didik untuk berfikir. Sebaliknya, para pendidik yang lebih memusatkan pembelajarannya pada pemberian pengertian-pengertian atau konsep-konsep kunci yang fungsional akan mendorong subjek didiknya mengembangkan kemampuan berfikir mereka. Pembelajaran seperti ni akan menghadirkan tentangan psikologi bagi subjek didik untuk merumuskan kesimpulan-kesimpulannya secara mandiri.
3.      Factor Kelelahan
Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.
Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh.Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosaanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan suatu hilang.
Kelelahan baik secara jasmani maupun rohani dapat dihilangkan dengan cara-cara sebagai berikut :
a.       Tidur
b.      Istirahat
c.       Mengusahakan variasi dalam belajar
d.      Mengginakan obat yang bersifat melancarkan peredaran darah
e.       Rekreasi dan ibadah yang teratur
f.       Olahraga secara teratur
g.      Mengimbangi makanan yang sehat
B.     Factor-Faktor Ekstern
Didalam membicarakan factor ekstern ini, akan dibahas beberapa factor yang mempengaruhi belajar.
1.      Factor Keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa :
a.       Cara Orang Tua Mendidik
Cara orangtua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar anaknya.Orangtua yang kurang memperhatikan pendidikan anaknya dapat menyebabkan anak kurang berhasil dalam belajarnya, sehingga hasil yang didapatkan, nilai/hasil belajarnya tidak memuaskan bahkan mungkin gagal dalam studinya. Peran orangtua akan sangat mempengaruhi keberhasilan bimbingan tersebut,
b.      Relasi Antaranggota Keluarga
Relasi antaranggota keluarga yang terpenting adalah relasi orangtua dengan anaknya.Demi kelancaran serta keberhasilan anak, perlu diusahakan relasi yang baik didalam keluarga anak tersebut.Hubungan yang baik adalah hubungan yang perlu pengertian dan kasih sayang, disertai dengan bimbingan dan bila perlu hukuman untuk mensukseskan belajar anak sendiri.
c.       Suasana Rumah
Agar anak dapat belajar dengan baik perlulah diciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram.Di dalam suasana rumah yang tenang dan tentram selain anak kerasan/ betah tinggal dirumah, anak juga dapat belajar dengan baik.
d.      Keadaan ekonomi Keluarga
Keadaan ekonomi keluarga erat hubunganya dengan belajar anak.Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya juga membutuhkan fasilitas belajar.Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang.
e.       Pengertian Orangtua
Orangtua wajib memberi pengertian dan mendorongnya membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak disekolah.Kalau perlu menghubungi guru anaknya, untuk mengetahui perkembangannya.
f.       Latar Belakang Kebudayaan
Tingkat pendidikan atau kebiasaan didalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalm belajar.Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar.
2.      Factor Sekolah
Berikut ini dibahas factor dalam sekolah :
a.       Metode Mengajar
Metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui didalam mengajar.Guru yang progresif berani mencoba metode-metode yang baru, yang dapat membantu meningkatkan motivasi siswa untuk belajar.Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode mengajar harus diusahakan yang setepat, efisien, dan efektif mungkin.
b.      Kurikulum
Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa.Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik terhadap belajar. Guru perlu mendalami siswa dengan baik, harus mempunyai perencanaan yang mendetail, agar dapat melayani siswa belajar secara individual. Kurikulum sekarang belum dapat memberikan pedoman perencanaan yang demikian.
c.       Relasi Guru dengan Siswa
Di dalam relasi yang baik, siswa akan menyukai gurunya, juga akan menyukai mata pelajarannya yang diberikan sehingga siswa berusaha mempelajari sebaik-baiknya. Hal tersebut juga terjadi sebaliknya, jika siswa membenci gurunya, ia segan mempelajari yang diberikannya, akibatnya pelajarannya tidak maju.
d.      Relasi Siswa dengan Siswa
Guru yang kurang mendekati siswa dan kurang bijaksana, tidak akan melihat bahwa didalam kelas ada grup yang saling bersaing secara tidak sehat. Jiwa kelas tidak terbina, bahkan hubungan masing-masing siswa tidak tampak. Akibatnya makin parah masalahnya dan akan mengganggu belajarnya. Untuk itu, menciptakan relasi yang baik antarsiswa adalah perlu, agar dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar siswa.
e.       Disiplin Sekolah
Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar.Seluruh staf yang mengikuti tata tertib dan bekerja dengan disiplin membuat siswa menjadi disiplin pula.Banyak sekolah yang dalam pelaksanaan disiplin kurang, sehingga mempengaruhi sikap siswa dalam belajar. Dimana dalam proses belajar, siswa perlu disiplin, untuk mengembangkan motivasi yang kuat.
f.       Alat Pelajaran
Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat pembelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu.jika siswa mudah menerima pelajaran dan menguasainya, maka belajarnya akan menjadi lebih giat dan lebih maju.
g.      Waktu Sekolah
Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar mengajar disekolah yang mempengaruhi belajar siswa. Jika siswa bersekolah pada waktu kondisi badannya sudah lelah/lemah, misalnya pada siang hari, akan mengalami kesulitan di dalam menerima pelajaran. Kesulitan itu disebabkan karena siswa sukar berkonsentrasi dan berpikir pada kondisi badan yang lemah tadi. Jadi memilih waktu sekolah yang tepat akan memberi pemngaruh yang positif terhadap belajar.
h.      Standar Pelajaran di Atas Ukuran
Guru berpendirian untuk mempertahankan wibawanya, perlu memberi pelajaran di atas ukuran standar. Akibatnya siswa merasa kurang mampu dan takut kepada guru. Tetapi berdasarkan teori belajar, yang mengingat perkembangan psikis dan kepribadian siswa berbeda-beda, hal tersebut tidak boleh terjadi. Guru dalam menuntut penguasaan materi harus sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing. Yang penting tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai.
i.        Keadaan Gedung
Dengan jumlah siswa yang banyak serta variasi karakteristik mereka masing-masing menuntut keadaan gedung harus memadai didalam setiap kelas.
j.        Metode Belajar
Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah. Dalam hal ini perlu pembinaan guru. Dengan cara belajar yang tepat akan efektif pula hasil belajar siswa. Dengan pembagian waktu yang baik , memilih cara belajar yang tepat dan cukup istirahat akan meningkatkan hasil belajar.
k.      Tugas Rumah
Waktu belajar terutama adalah di sekolah, di samping untuk belajar waktu di rumah biarlah digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain. Maka diharapkan guru jangan terlalu banyak memberi tugas yang harus dikerjakan di rumah, sehingga anak tidak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan yang lain.
3.      Factor Masyarakat
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari masyarakat berupa :
a.       Kegiatan Siswa Dalam Masyarakat
Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya.Tetapi jika siswa ambil bagian dalam kegiatan masyarakat yang terlalu banyak, belajarnya akan terganggu.Perlukah kiranya membatasi kegiatan siswa dalam masyarakat supaya jangan sampai menggangu belajarnya. Jika munkin memilih kegiatan yang mendukung belajar.
b.      Media Massa
Media massa yang baik memberi pengaruh yang baik terhadap siswa dan juga terhadap belajarnya. Sebaliknya media massa yang jelek juga berpengaruh jelek terhadap siswa. Maka siswa perlu mendapatkan bimbingan dan control yang cukup bijaksana dari orangtua dan pendidik, baik dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat.
c.       Teman Bergaul
Pengaruh dari teman bergaul siswa lebih cepat masuk dalam jiwanya daripada yang kita duga. Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu juga sebaliknya, teman bergaul yang jelek pasti mempengaruhi yang bersifat buruk pula. Pengawasan dari orangtua maupun pendidiksangat dibutuhkan.
d.      Bentuk Kehidupan Masyarakat
Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Anak/siswa tertarik untuk ikut berbuat seperti yang dilakukan orang-orang sekitarnya. Akibatnya belajarnya terganggu karena perhatiannya semula terpusat kepada pelajaran berpindah ke perbuatan-perbuatan yang selalu dilakukan orang-orang di sekitarnya. Sebaliknya jika lingkungan anak adalah orang-orang yang terpelajar yang baik-baik, anak/siswa terpengaruh juga ke hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang lingkungannya, sehingga akan berbuat seperti orang-orang yang ada di lingkungannya. Untukmengusahakan lingkungan yang baik agar dapat memberi pengaruh yang positif terhadap anak/siswa sehingga dapat belajar dengan sebaik-baiknya.


DAFTAR RUJUKAN

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta
Alexa. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar, (Online) file:///C:/New%20folder%20%282%29/Desktop/Documents/Faktor-Faktor%20Yang%20Mempengaruhi%20Poses%20Dan%20Hasil%20Belajar%20_%20Kumpulan%20Makalah.html, diakses 6 Februari 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar