FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas
matakuliah Belajar dan
Pembelajaran
Yang dibimbing olehDr. H. Agung Winarno, M.M
Oleh
Nita
Lily Mardiyansah
130411604493
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA
NIAGA
FEBRUARI 2014
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat
digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu factor intern dan factor
ekstern.Factor intern adalah factor yang ada dalam diri individu yang sedang
belajar, sedangkan factor ekstern adalah factor yang ada diluar individu.
A.
Faktor-Faktor
Intern
Didalam membicarakan factor intern ini, akan dibahas beberapa factor
yang mempengaruhi belajar.
1.
Factor
Jasmaniah
a.
Factor
Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat.Kesehatan seseorang berpengaruh
terhadap belajarnya. Proses belajar siswa akan terganggu jika kesehatan
seseorang terganggu, selain itu ia juga akan cepat lelah, kurang bersemangat,
mudah pusing, ngantuk jika badannya lelah, ataupun gangguan lainnya.
Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan
badannya tetap terjamin dengan cara selalu mengindahkan ketentuan tentang
bekerja, belajar, istirahat, tidur, makan, olahraga, rekreasi, dan ibadah.
b.
Cacat
Tubuh
Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang
sempurna mengenai tubuh/badan.Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi
belajar.Siswa yang cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal itu terjadi,
hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu
agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatan itu.
2.
Factor
Psikologis
a.
Inteligensi
Inteligensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan
untuk menghadapi dan menyesuaikan kedalam situasi yang baru dengan cepat dan
efektif, mengetahui/menggunakan konsep yang abstrak secara efektif, mengetehui
relaksi, dan mempelajari dengan cepat.
Siswa yang mempunyai tingkat inteligensi yang normal dapat berhasil
dengan baik dalam belajar, jika ia belajar dengan baik, artinya belajar dengan
menerapkan metode belajar yang efisien dan factor yang mempengaruhi belajarnya
memberi pengaruh yang positif. Jika siswa memiliki inteligensi yang rendah, ia perlu
mendapatkan pendidikan di lembaga pendidikan khusus.
b.
Perhatian
Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai
perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya. Jika bahan pelajaran tidak menjadi
perhatian siswa, maka timbul kebosanan, sehingga ia tidak suka belajar. Agar
siswa dapat belajar dengan baik, usahakan bahan pelajaran selalu menarik
perhatian dengan cara mengusahakan pelajaran itu sesuai dengan hobi atau
bakatnya.
c.
Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang
beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan
pembelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, ia tidak akan
belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Bahan pelajaran
yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari dan disimpan, karena minat
menambah kegiatan belajar.
d.
Bakat
Bakat menurut Hilgard adalah kemampuan untuk belajar. Bakat mempengaruhi
proses belajar. Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan
bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang belajar dan pasti
selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya. Adalah penting untuk
mengetahui bakat siswa dan menempatkan siswa belajar disekolah yang sesuai
dengan bakatnya.
e.
Motif
Motif adalah keadaan
dalam diri subjek didik yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas-aktivitas
tertentu. Dalam proses
belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar
dengan baik atau padanya mempunyai motif untuk berpikir dan memusatkan
perhatian., merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan/ menunjang
belajar.
f.
Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam pertumbyhan seseorang, dimana
alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru.Kematangan
belum berarti anak dapat melaksanakan kegiatan secara terus-menerus, untuk itu
diperlukan latihan-latihan dan pelajaran. Dengan kata lain anak yang sudah siap
belum dapat melaksanakan kecakapanya sebelum belajar. Belajarnya akan lebih
berhasil jika anak sudah siap. Jadi kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu
tergantung dari kematangan dan belajar.
g.
Kesiapan
Kesiapan atau readiness menurut jamies drever adalah preparedness to
respond or react. Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau
bereaksi.Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan
dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan
kecakapan. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika
siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih
baik.
h. Pengamatan
Pengamatan
adalah cara pengenalan dunia oleh subjek didik melalui penglihatan,
pendengaran, perabaan, pembauan dan pengecapan. Pengamatan merupakan gerbang bagi masuknya pengaruh dari luar ke dalam individu subjek didik, dan karena
itu pengamatan penting artinya bagi pembelajaran.
Untuk
kepentingan pengaturan proses pembelajaran, para pendidik perlu memahami
keseluruhan modalitas pengamatan tersebut, dan menetapkan secara analitis
manakah di antara unsur-unsur modalitas pengamatan itu yang paling dominan
peranannya dalam proses belajar. Kalangan psikologi tampaknya menyepakati bahwa
unsur lainnya dalam proses belajar. Dengan kata lain, perolehan informasi
pengetahuan oleh subjek didik lebih banyak dilakukan melalui penglihatan dan
pendengaran.
i.
Berfikir
Berfikir
adalah berkembangnya ide dan konsep di dalam diri seseorang. Upayadalam proses pembelajaran
adalah mengembangkan kemampuan ini, dan bukannya melemahkannya. Para pendidik
yang memiliki kecendrungan untuk memberikan penjelasan yang “selengkapnya”
tentang satu material pembelajaran akan cendrung melemahkan kemampuan subjek
didik untuk berfikir. Sebaliknya, para pendidik yang lebih memusatkan
pembelajarannya pada pemberian pengertian-pengertian atau konsep-konsep kunci
yang fungsional akan mendorong subjek didiknya mengembangkan kemampuan berfikir
mereka. Pembelajaran seperti ni akan menghadirkan tentangan psikologi bagi
subjek didik untuk merumuskan kesimpulan-kesimpulannya secara mandiri.
3.
Factor
Kelelahan
Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.
Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul
kecenderungan untuk membaringkan tubuh.Kelelahan rohani dapat dilihat dengan
adanya kelesuan dan kebosaanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan
suatu hilang.
Kelelahan baik secara jasmani maupun rohani dapat dihilangkan dengan
cara-cara sebagai berikut :
a. Tidur
b. Istirahat
c. Mengusahakan variasi dalam belajar
d. Mengginakan obat yang bersifat melancarkan peredaran
darah
e. Rekreasi dan ibadah yang teratur
f. Olahraga secara teratur
g. Mengimbangi makanan yang sehat
B.
Factor-Faktor
Ekstern
Didalam membicarakan factor ekstern ini, akan dibahas beberapa factor
yang mempengaruhi belajar.
1.
Factor
Keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari
keluarga berupa :
a.
Cara
Orang Tua Mendidik
Cara orangtua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar
anaknya.Orangtua yang kurang memperhatikan pendidikan anaknya dapat menyebabkan
anak kurang berhasil dalam belajarnya, sehingga hasil yang didapatkan,
nilai/hasil belajarnya tidak memuaskan bahkan mungkin gagal dalam studinya.
Peran orangtua akan sangat mempengaruhi keberhasilan bimbingan tersebut,
b.
Relasi
Antaranggota Keluarga
Relasi antaranggota keluarga yang terpenting adalah relasi orangtua
dengan anaknya.Demi kelancaran serta keberhasilan anak, perlu diusahakan relasi
yang baik didalam keluarga anak tersebut.Hubungan yang baik adalah hubungan
yang perlu pengertian dan kasih sayang, disertai dengan bimbingan dan bila
perlu hukuman untuk mensukseskan belajar anak sendiri.
c.
Suasana
Rumah
Agar anak dapat belajar dengan baik perlulah diciptakan suasana rumah
yang tenang dan tentram.Di dalam suasana rumah yang tenang dan tentram selain
anak kerasan/ betah tinggal dirumah, anak juga dapat belajar dengan baik.
d.
Keadaan
ekonomi Keluarga
Keadaan ekonomi keluarga erat hubunganya dengan belajar anak.Anak yang
sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya juga membutuhkan
fasilitas belajar.Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga
mempunyai cukup uang.
e.
Pengertian
Orangtua
Orangtua wajib memberi pengertian dan mendorongnya membantu sedapat
mungkin kesulitan yang dialami anak disekolah.Kalau perlu menghubungi guru
anaknya, untuk mengetahui perkembangannya.
f.
Latar
Belakang Kebudayaan
Tingkat pendidikan atau kebiasaan didalam keluarga mempengaruhi sikap
anak dalm belajar.Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan yang baik, agar
mendorong semangat anak untuk belajar.
2.
Factor
Sekolah
Berikut ini dibahas factor dalam sekolah :
a.
Metode
Mengajar
Metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui didalam
mengajar.Guru yang progresif berani mencoba metode-metode yang baru, yang dapat
membantu meningkatkan motivasi siswa untuk belajar.Agar siswa dapat belajar
dengan baik, maka metode mengajar harus diusahakan yang setepat, efisien, dan
efektif mungkin.
b.
Kurikulum
Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada
siswa.Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik terhadap belajar. Guru
perlu mendalami siswa dengan baik, harus mempunyai perencanaan yang mendetail,
agar dapat melayani siswa belajar secara individual. Kurikulum sekarang belum
dapat memberikan pedoman perencanaan yang demikian.
c.
Relasi
Guru dengan Siswa
Di dalam relasi yang baik, siswa akan menyukai gurunya, juga akan
menyukai mata pelajarannya yang diberikan sehingga siswa berusaha mempelajari
sebaik-baiknya. Hal tersebut juga terjadi sebaliknya, jika siswa membenci
gurunya, ia segan mempelajari yang diberikannya, akibatnya pelajarannya tidak
maju.
d.
Relasi
Siswa dengan Siswa
Guru yang kurang mendekati siswa dan kurang bijaksana, tidak akan
melihat bahwa didalam kelas ada grup yang saling bersaing secara tidak sehat.
Jiwa kelas tidak terbina, bahkan hubungan masing-masing siswa tidak tampak.
Akibatnya makin parah masalahnya dan akan mengganggu belajarnya. Untuk itu,
menciptakan relasi yang baik antarsiswa adalah perlu, agar dapat memberikan
pengaruh yang positif terhadap belajar siswa.
e.
Disiplin
Sekolah
Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam
sekolah dan juga dalam belajar.Seluruh staf yang mengikuti tata tertib dan
bekerja dengan disiplin membuat siswa menjadi disiplin pula.Banyak sekolah yang
dalam pelaksanaan disiplin kurang, sehingga mempengaruhi sikap siswa dalam
belajar. Dimana dalam proses belajar, siswa perlu disiplin, untuk mengembangkan
motivasi yang kuat.
f.
Alat
Pelajaran
Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat
pembelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa
untuk menerima bahan yang diajarkan itu.jika siswa mudah menerima pelajaran dan
menguasainya, maka belajarnya akan menjadi lebih giat dan lebih maju.
g.
Waktu
Sekolah
Waktu sekolah ialah
waktu terjadinya proses belajar mengajar disekolah yang mempengaruhi belajar
siswa. Jika siswa bersekolah pada waktu kondisi badannya sudah lelah/lemah,
misalnya pada siang hari, akan mengalami kesulitan di dalam menerima pelajaran.
Kesulitan itu disebabkan karena siswa sukar berkonsentrasi dan berpikir pada
kondisi badan yang lemah tadi. Jadi memilih waktu sekolah yang tepat akan
memberi pemngaruh yang positif terhadap belajar.
h.
Standar
Pelajaran di Atas Ukuran
Guru berpendirian untuk
mempertahankan wibawanya, perlu memberi pelajaran di atas ukuran standar.
Akibatnya siswa merasa kurang mampu dan takut kepada guru. Tetapi berdasarkan
teori belajar, yang mengingat perkembangan psikis dan kepribadian siswa
berbeda-beda, hal tersebut tidak boleh terjadi. Guru dalam menuntut penguasaan
materi harus sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing. Yang penting tujuan
yang telah dirumuskan dapat tercapai.
i.
Keadaan Gedung
Dengan jumlah siswa yang banyak serta variasi karakteristik mereka
masing-masing menuntut keadaan gedung harus memadai didalam setiap kelas.
j.
Metode
Belajar
Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah. Dalam hal ini perlu
pembinaan guru. Dengan cara belajar yang tepat akan efektif pula hasil belajar
siswa. Dengan pembagian waktu yang baik , memilih cara belajar yang tepat dan
cukup istirahat akan meningkatkan hasil belajar.
k.
Tugas
Rumah
Waktu belajar terutama
adalah di sekolah, di samping untuk belajar waktu di rumah biarlah digunakan
untuk kegiatan-kegiatan lain. Maka diharapkan guru jangan terlalu banyak memberi tugas yang harus dikerjakan di rumah, sehingga
anak tidak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan yang lain.
3.
Factor
Masyarakat
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari
masyarakat berupa :
a.
Kegiatan
Siswa Dalam Masyarakat
Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan terhadap
perkembangan pribadinya.Tetapi jika siswa ambil bagian dalam
kegiatan masyarakat yang terlalu banyak, belajarnya akan terganggu.Perlukah
kiranya membatasi kegiatan siswa dalam masyarakat supaya jangan sampai
menggangu belajarnya. Jika munkin memilih kegiatan yang mendukung belajar.
b.
Media
Massa
Media massa yang baik memberi pengaruh yang baik terhadap siswa dan juga
terhadap belajarnya. Sebaliknya media massa yang jelek juga berpengaruh jelek
terhadap siswa. Maka siswa perlu mendapatkan bimbingan dan control yang cukup
bijaksana dari orangtua dan pendidik, baik dalam keluarga, sekolah maupun
masyarakat.
c.
Teman
Bergaul
Pengaruh dari teman bergaul siswa lebih cepat masuk dalam jiwanya
daripada yang kita duga. Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap
diri siswa, begitu juga sebaliknya, teman bergaul yang jelek pasti mempengaruhi
yang bersifat buruk pula. Pengawasan dari orangtua maupun pendidiksangat
dibutuhkan.
d.
Bentuk
Kehidupan Masyarakat
Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga
berpengaruh terhadap belajar siswa. Anak/siswa tertarik untuk ikut berbuat
seperti yang dilakukan orang-orang sekitarnya. Akibatnya belajarnya terganggu karena
perhatiannya semula terpusat kepada pelajaran berpindah ke perbuatan-perbuatan
yang selalu dilakukan orang-orang di sekitarnya. Sebaliknya jika lingkungan
anak adalah orang-orang yang terpelajar yang baik-baik, anak/siswa terpengaruh
juga ke hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang lingkungannya, sehingga akan
berbuat seperti orang-orang yang ada di lingkungannya. Untukmengusahakan
lingkungan yang baik agar dapat memberi pengaruh yang positif terhadap
anak/siswa sehingga dapat belajar dengan sebaik-baiknya.
DAFTAR RUJUKAN
Slameto. 2010. Belajar
dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta
Alexa. 2013. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar, (Online) file:///C:/New%20folder%20%282%29/Desktop/Documents/Faktor-Faktor%20Yang%20Mempengaruhi%20Poses%20Dan%20Hasil%20Belajar%20_%20Kumpulan%20Makalah.html, diakses 6 Februari
2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar